Sukses

HNW Ungkap 5 Fraksi Parpol Komitmen Ajukan Hak Angket Pemilu di DPR

HNW mengatakan, saat ini sudah ada 5 parpol yang siap berkomitmen untuk menggulirkan hak angket soal kecurangan Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Forum Ka'bah Membangun (FKM) menggelar kegiatan diskusi yang menghadirkan sejumlah tokoh politik dengan tajuk "Diskusi Kebangsaan Mengembalikan Kedaultan Rakyat” yang bertempat di Cilandak, Jakarta Selatan, pada Senin (4/3/2024).

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh politik di antaranya Ketua FKM Husnan Bey Fanani, Wakil Majelis Syura Partai Keadilan Sosial (PKS) Nur Hidayat Wahid (HNW), Ulama Bachtiar Nasir dan Ahmad Yani.

 

Hidayat Nur Wahid (NNW) dalam pemaparannya, menyinggung soal isu wacana hak angket soal kecurangan Pemilu 2024. Menurutnya, bergulirnya wacana hak angket telah menunjukkan adanya indikasi kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

"(Hak angket) ini sudah menunjukkan bahwa memang ada kecurangan dan ketidakadilan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi ini.” ujar HNW dalam acara “Diskusi Kebangsaan Mengembalikan Kedaultan Rakyat” yang diadakan oleh Forum Ka’bah Membangun (FKM) di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024).

Ia pun mengatakan, saat ini sudah ada 5 fraksi parpol di DPR yang sudah siap berkomitmen untuk menggulirkan hak angket guna mengusut kecurangan Pemilu tersebut.

“Hak angket ini sedang kita perjuangkan sekarang. Kita sudah mengupayakan dan Alhamdulillah sudah ada 5 partai yang solid dan ingin merealisasikan hak angket ini.

Hak angket, kata dia, memang diperlukan untuk mengembalikan status demokrasi Indonesia. Maka dengan adanya hak angket ini, diharapkan kejadian-kejadian ‘aneh’ yang terjadi pada pemilu 2024 dapat dikaji ulang dan diadili seadil-adilnya. Sebab satu-satunya harapan perbaikan demokrasi di Indonesia adalah melalui hak angket ini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Singgung Pemakzulan Jokowi

Sementara itu, Ketua FKM Husnan Bey Fananie mengungkapkan perlunya kesatuan visi dan misi untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia agar kebobrokan pemilu tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Menurutnya, rakyat hari ini seakan telah dibodoh-bodohi oleh penguasa dengan kesewenang-wenangannya, khususnya dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

“Dalam konteks civil society dan pemakzulan Jokowi, yang penting adalah kita berjalan bersama dengan visi yang sama dan misi yang sama yaitu menyelamatkan bangsa ke titik demokrasi yang sebersih-bersihnya dan itu adalah upaya kita agar pemilu-pemilu yang akan datang tidak akan terjadi lagi seperti ini. Rakyat dibodohi dan penguasa akan terus berkuasa sewenang-wenangnya.” Ucap Bey.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.