Sukses

Mulai Tahun Ini, Bandara Surabaya dan Solo Terapkan Fast Track untuk Jemaah Haji

Total ada tiga bandara di Indonesia yang akan memberi pelayanan fast track untuk jemaah haji, yakni Bandara Soetta, Bandara Juanda, dan Bandara Adi Sumarmo. Diperkirakan lebih dari 50 persen jumlah jemaah haji di Indonesia akan mendapatkan pelayanan fast track.

Liputan6.com, Jakarta Kabar gembira untuk jemaah haji Embarkasi Surabaya (SUB) dan Solo-Yogyakarta (SOC). Mulai tahun ini, Bandara Juanda, Surabaya dan Bandara Adi Sumarmo, Solo akan menerapkan layanan Macca Road atau fast track untuk jemaah haji 1445 H/2024 M.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief usai melaksanakan rapat akhir dengan delegasi Kementerian Haji Arab Saudi di Indonesia pada Kamis (29/2/2024) lalu.

Sebelumnya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) sudah lebih dulu menerapkan fast track untuk jemaah haji. Dengan begitu, mulai tahun ini total ada tiga bandara yang akan melayani fast track haji.

Jika tidak ada kendala, kata Hilman, maka ada sekitar 120 ribu jemaah haji Indonesia yang akan menikmati layanan fast track.

"Kita mempersiapkam layanan yang bisa didapat oleh jemaah untuk Macca Road atau thariq makkah. Alhamdulillah hasil kunjungan ini positif. Tiga bandara tersebut siap digunakan untuk Macca Road," ujar Hilman dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (3/3/2024).

Menurut Hilman, delegasi Kementerian Haji Arab Saudi yang dipimpin Wakil Menteri Haji Bidang Ziarah Muhammad Abdulrahman M Al Bejawi mengapresiasi persiapan yang dilakukan Indonesia.

Namun, Hilman tidak menampik bahwa ada beberapa hal yang secara detil harus disiapkan lebih lanjut. "Terutama dengan mitra-mitra kami untuk layanan Macca Road baik di Surabaya maupun di Solo yang baru pertama kali akan memanfaatkan layanan ini," imbuhnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diuji Coba untuk Jemaah Haji Reguler dan Khusus

Hilman juga menyebutkan selain untuk 120 ribu jemaah haji reguler, layanan Macca Road tahun ini juga akan diuji coba untuk jemaah haji khusus.

"Jadi dari berbagai diskusi dengan Kemenhaj Arab Saudi, mereka juga sudah mendorong layanan Macca Road ini kepada haji khusus," katanya.

"Jadi nanti akan kita uji coba juga kemungkinannya untuk beberapa kloter di haji khusus yang bisa mendapat layanan Macca Road," ucap Hilman menambahkan.

Senada dengan Hilman, Wakil Menteri Haji Bidang Ziarah Muhammad Abdulrahman M Al Bejawi berharap Macca Road dapat sukses dan lancar dilaksanakan di Indonesia. Ia menuturkan, layanan fast track yang diperkenalkan di Indonesia sejak lima tahun lalu di Bandara Soetta selalu menunjukkan hasil yang baik.

Al Bejawi berharap praktik baik ini juga dapat dilakukan di Bandara Juanda Surabaya dan Adi Sumarmo Solo. Ada beberapa catatan kecil sebelum pemerintah Arab Saudi mengeluarkan izin fast track.

"Mohon semua catatan yang sudah didiskusikan dipenuhi. Jika semua sudah dipenuhi maka kami akan keluarkan persetujuan fast track," ujar Al Bejawi.

"Kesuksesan program fast track ini berkat kerja sama yang sangat baik antara dua negara. Indonesia selalu memberikan yang kami butuhkan," tutur Al Bejawi.

 

3 dari 3 halaman

Layani 50 Persen Lebih Jemaah Haji Indonesia

Sementara itu, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen PHU Kemenag Saiful Mujab menyampaikan, jika operasional fast track dilakukan di tiga bandara, maka Indonesia menjadi negara dengan jemaah terbanyak yang akan menikmati layanan tersebut.

"Insyaallah Indonesia jadi negara terbanyak yang menggunakan fasilitas Macca Road. Jika 120 ribu lebih yang dilayani jalur fast track, artinya ada sekitar 50 persen jemaah haji kita yang menikmati Macca Road," jelas Mujab.

Ia mengungkapkan jemaah haji akan memperoleh keuntungan dengan adanya jalur ini. Antara lain, jemaah akan terlayani dengan cepat. Terutama saat tiba di Jeddah dan Madinah, jemaah bisa langsung menuju bis untuk melanjutkan perjalanan darat dan beristirahat.

"Tidak perlu lama lagi menunggu proses imigrasi di bandara, karena prosesnya sudah diselesaikan di Indonesia," papar Mujab. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini