Sukses

Pesan Ma'ruf Amin ke AHY: Pengentasan Kemiskinan Lewat Pekerjaan Layak, Bukan Bansos

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, di rumah dinas wapres, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2/2024).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, di rumah dinas wapres, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2/2024).

Menurut AHY, tidak ada pembicaraan mengenai politik dalam pertemuan tersebut. Selain membahas tanah, Ma'ruf justru berpesan agar bisa bersama memberantas kemiskinan dengan cara meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi bantuan sosial (bansos).

"Tadi Beliau secara khusus menyampaikan, kita harus semakin fokus pada upaya pengentasan kemiskinan. Bagaimana masyarakat kita ke depan tidak terlalu bersandar pada bantuan-bantuan pemerintah secara langsung, tapi punya kemandirian karena punya pekerjaan layak," kata AHY usai pertemuan.

AHY mengaku sangat sepakat dengan gagasan Ma'ruf Amin tersebut. Ia menyatakan pemerintah akan memerjuangkan penurunan kemiskinan dan pengangguran.

"Saya setuju 100 persen, karena itu juga yang Partai Demokrat selama ini perjuangkan, bagaimana masyarakat Indonesia semakin baik kehidupannya. Kemiskinan bisa diturunkan, pengangguran bisa diturunkan," kata AHY.

"Jadi itu yang dibicarakan, tidak ada secara khusus tentang politik," pungkasnya.

Sebelumnya, AHY mengaku Ma'ruf Amin menyampaikan beberapa pesan padanya terkait pekerjaan rumah di Kementerian ATR/BPN, salah satunya masih maraknya mafia tanah yang merugikan rakyat kecil.

"Beliau bahkan tadi ada warga yang melaporkan mengadu kepada Bapak Wapres tentang tanahnya yang diserobot oleh orang lain, diserobot oleh pengembang dan akhirnya nasibnya tidak menentu. Kasihan, padahal ini rakyat kecil," kata AHY.

AHY memastikan dalam kasus mafia tanah, pihaknya akan berpihak pada rakyat dan membela kepentingan masyarakat kecil.

"Kalau ada rakyat berhadapan dengan mafia tanah sudah pasti Kementerian ATR akan berpihak pada rakyat, akan membela rakyat kecil. Jangan sampai hak mereka diinjak, apalagi masyarakat rentan. Banyak juga misalnya yang sudah pensiun ya, itu yang dipermainkan. Rakyat kecil dipermainkan dan kita tidak akan membiarkan itu terjadi," tegas AHY.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

AHY Bagikan Sertifikat Tanah di Manado

Sehari setelah dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan (ATR/BPN), AHY langsung melaksanakan kunjungan kerja pertamanya ke Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Kamis (22/02/2024). AHY menyerahkan sertifikat tanah dan meninjau pelayanan pertanahan di Kota Manado, Sulut.

Dalam kunjungan kerja pertamanya ini, Menteri ATR/BPN bertemu dan berdialog secara langsung dengan masyarakat. Dia mendengarkan aspirasi masyarakat serta memastikan bahwa proses sertifikasi tanah di daerah berjalan dengan baik.

"Saya menyerahkan sertifikat tanah langsung kepada masyarakat. Di sini saya sambil terus belanja masalah, apalagi yang kira-kira bisa kita lakukan dari pusat dan tentunya turunannya di tingkat provinsi dan kabupaten dan kota," ujar AHY.

Diketahui, ada 105 sertifikat tanah yang akan diserahkan di Kelurahan Malalayang Dua, Kota Manado, merupakan hasil program Redistribusi Tanah serta Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Penyerahan tiga sertifikat berlangsung secara door to door kepada masyarakat yang berprofesi sebagai tukang kayu, petani dan nelayan.

Tak hanya itu, Menteri ATR/Kepala BPN juga menyerahkan sertifikat untuk rumah ibadah di Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Tingkulu, Kota Manado. Sertifikat tersebut diperuntukkan bagi GMIM Anugerah Tingkulu dengan jumlah jemaat sebanyak 860 orang, dan GMIM Yosua Paal IV dengan jumlah jemaat sebanyak 123 orang.

"Ini menjadi perjalanan dinas pertama saya sebagai Menteri ATR/Kepala BPN, kami terbiasa bekerja di lapangan untuk menyapa langsung masyarakat," ujar Ketua Umum Partai Demokrat ini.

AHY mengatakan, bertemu langsung dengan warga itu yang paling efektif karena mendengarkan keluhan, harapan atau aspirasi masyarakat.

"Itu bukan hanya menginspirasi ataupun menggerakkan kita, tetapi mempercepat kalau ada yang bisa ditangani," tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.