Sukses

Pendukungnya Diduga Dianiaya Aparat Keamanan, Ganjar: Anda Tahu kan Itu Rakyat?

Calon presiden (capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyoroti tindakan aparat keamanan yang diduga menganiaya seorang warga saat menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Wonosari, Gunungkidul.

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyoroti tindakan aparat keamanan yang diduga menganiaya seorang warga saat menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Wonosari, Gunungkidul.

Saat itu pria tersebut membentangkan poster dukungannya terhadap pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

"Aparat tenang saja, enggak perlu dengan kekerasan. Anda tahu kan itu rakyat? Jadi para oknum hati-hati," ujar Ganjar Pranowo di Pontianak, Rabu (31/1/2024).

Menurut Ganjar, salah satu pendukungnya itu hanya ingin menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap presiden RI ke-7 ini. Cara penyampaiannya pun dinilai Ganjar masih wajar.

"Itu ekspresi rakyat. Mungkin ingin menyampaikan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya. Masa sih gitu aja baper (terbawa perasaan). Kalau hanya sekadar membentangkan spanduk begitu ya enggak apa-apalah, biasa saja," kata Ganjar.

Ganjar juga menyinggung para politikus untuk menyadari bahwa saat ini masyarakat Indonesia sudah pintar menilai dan mengawasi setiap kebijakan maupun tindakan yang dilakukan mereka.

"Keberanian-keberanian masyarakat muncul mestinya disadari betul oleh kita semua para politisi agar kita tidak bisa main-main, karena rakyat mengontrol. Termasuk bansos dan lainnya, jangan disalahgunakan dan ditunggangi kepentingan politik, karena itu hak rakyat," jelas Ganjar.

Ganjar pun mengapresiasi tindakan Ketua DPC PDIP Endah Subekti Kuntariningsih membela pria yang membentangkan poster bertuliskan "Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pintar, Kami Pilih Ganjar".

"Saya apresiasi betul ke Mbak Endah di sana turun tangan, bisa menyelamatkan. Tidak takut, perempuan lagi. Jadi menurut saya, lihatlah kalau ada kekerasan, awas ya, rakyat merespons," ujar Ganjar

Politikus PDIP itu menyatakan tidak melarang para pendukungnya untuk menyampaikan aspirasi di muka umum. Akan tetapi ia berpesan agar disampaikan secara baik.

"Para relawan jika ingin menyampaikan berikan secara sopan, secara baik, sampaikan saja," kata capres yang diusung PDIP, PPP, Perindo dan Hanura.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Paspampres Bantah Aniaya Pendukung Ganjar yang Bentangkan Spanduk saat Sambut Jokowi

Sebelumnya, seorang warga mencoba membentangkan spanduk bertuliskan "Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pintar, Kami Pilih Ganjar" saat rombongan kepresidenan melintas di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.

Aksinya itu terekam kamera warga dan menjadi viral di media sosial, sebab diduga ada aksi intimidatif yang dilakukan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman, membantah anggotanya terlibat dalam aksi intimidatif tersebut. Dia meyakini tindakan pengamanan spanduk warga itu bukan dilakukan oleh anggotanya. 

"Terkait kejadian adanya tindakan kekerasan dengan cara mendorong warga membentangkan spanduk pada saat kegiatan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke daerah Wonosari pada hari Selasa tanggal 30 Januari 2023 yang dilakukan oleh anggota Paspampres adalah tidak benar," kata Kolonel Kv Herman melalui pesan tertulis, Rabu (31/1/2024).

Herman menjelaskan, Paspampres sesuai tugas dan fungsinya yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang pengamanan VVIP, yakni melakukan tugas dengan cara pengamanan fisk jarak dekat terhadap VVIP.

"Apabila kita lihat dalam video beredar, bahwa yang mendorong warga membentangkan spanduk menggunakan baju sipil biasa. Sedangkan Paspampres sudah jelas terlihat menggunakan seragam resmi," ujar Herman.

3 dari 3 halaman

Pendukung Ganjar yang Bentangkan Spanduk Diamankan 2 Orang Berpakaian Bebas

Herman mengungkapkan, seragam yang dikenakan Paspampres saat itu adalah baju tactical berwarna biru dan seragam dinas TNI dari pengawalan bermotor.

Maka dari itu, dia memastikan apa yang terjadi saat insiden pengamanan warga pembentang spanduk bukan dilakukan oleh Paspampres.

"Jadi hal itu adalah tidak benar," kata perwira menengah TNI ini memungkasi.

Sebagai informasi, pada rekaman yang viral memang terlihat warga diamankan dan direbut spanduknya oleh dua orang berpakaian bebas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.