Sukses

Puslabfor Polri Usut Insiden Tembok SPBU Roboh yang Tewaskan Satu Keluarga di Tebet

Satu keluarga yang terdiri dari ibu, ayah, dan anak meninggal setelah tertimpa tembok SPBU yang roboh di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Jakarta Selatan, Minggu siang.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri dikerahkan mengusut insiden runtuhnya tembok di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Jakarta Selatan, Minggu siang, 21 Januari 2024. Satu keluarga meregang nyawa akibat kejadian tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal menerangkan, tim Puslabfor yang dipimpin Kompol Agung bersama penyidik Polres Jakarta Selatan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), pada Senin 22 Januari kemarin. Ade menyebut, sejumlah sampel diambil untuk diteliti.

"Untuk sampel yang diambil berupa 1 tiang pagar, 1 Sloof tembok bawah, 1 sloof tembok atas, potongan dinding pagar batako, potongan dinding pagar bata merah," kata Ade dalam keterangan tertulis, Rabu (24/1/2024).

Dalam kasus ini, Ade menyebut, pihaknya telah memeriksa lima orang saksi, yakni terdiri sekurit SPBU, operator SPBU, Ketua RT setempat dan Ketua RW setempat. Proses penyelidikan guna mencari penyebab robohnya tembok SPBU masih berlangsung.

"Terkait dugaan kelalaian sejauh ini penyidik masih mendalami dan melakukan pemeriksaan saksi- saksi terkait," ujar dia.

Satu keluarga yang terdiri dari ibu, ayah, dan anak meninggal setelah tertimpa tembok SPBU yang roboh di Jalan Tebet Barat Dalam Dua, Jakarta Selatan, Minggu siang. 

"Korban empat orang, meninggal dunia tiga orang," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda dalam keteranganya.

Syamsul menyebut, ketiga korban yang tewas akibat insiden ini adalah, Sumedi Riyanto (80/ayah), Thio Nyin Nio (74/ibu), dan Amy Kusuma Dewi (35/anak). Ketiga tewas di tempat usai tertimpa tembok setinggi 2 meter dan panjang 50 meter.

Sementara, untuk korban selamat bernama Muhammad Fabian (8) yang merupakan cucu dari Sumedi Riyanto Thio Nyin Nio, saat ini dalam perawatan oleh pihak RSUD Tebet.

"Laporan ditindaklanjuti oleh Team Rescue Kantor Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Sektor l Kecamatan Tebet. Status di evakuasi oleh team rescue," ujar Syamsul. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Tembok Pembatas SPBU Roboh

Sementara, terkait kejadian tembok roboh ini, Andre seorang ojek online (ojol) yang menjadi saksi mata kejadian menyebut kalau kondisi tembok memang sudah ada retakan di beberapa sisi."

Iya memang kondisi tembok, patahan sudah di depan. Tapi kayaknya emang enggak digubris ya. Akhirnya kejadian begini," ujar dia.

Tiga orang tewas tertimpa tembok pembatas yang roboh milik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di Jalan Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan.

Kronologi Tembok Pembatas SPBU Roboh 

Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda menjelaskan, kejadian berawal dari Sumedi Riyanto (80/ayah), Thio Nyin Nio (74/ibu) yang tengah berjualan di pinggir tembok.

"Korban suami istri berjualan di pinggiran tembok," kata Syamsul saat dikonfirmasi, Minggu (21/1/2024).

Sementara, untuk Amy Kusuma Dewi (35), saat kejadian sedang mengunjungi warung orang tuanya bersama anaknya Muhammad Fabian (8) yang merupakan cucu dari Sumedi Riyanto dan Thio Nyin Nio.

"Anaknya sedang berkunjung ke warung tersebut bersama cucunya yang selamat," kata dia.

Kejadian itu berlangsung ketika keempatnya sedang berada di warung. Namun, tiba-tiba tembok SPBU setinggi 2 meter dan panjang 50 meter rubuh rubuh menimpa mereka.

"Korban empat orang, meninggal dunia tiga orang," kata Syamsul.

 

3 dari 3 halaman

Keterangan Saksi Mata

Secara terpisah, Andre selaku salah satu saksi yang mengetahui tembok roboh itu mengatakan bahwa korban yang meninggal itu tertimpa lantaran tengah berada di bawah tembok tersebut.

"Korban ketimpa lagi duduk di warung tiba-tiba roboh. Kalau bapaknya duduk trus tiba-tiba rubuh otomatis patah tulang punggung," ujar Andre saat ditemui wartawan di lokasi, Minggu 21 Januari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini