Sukses

Bela Kemerdekaan Palestina, SAPMA Pemuda Pancasila Diskusi soal Kemanusiaan

Konflik antara Palestina dan Israel selalu menjadi sorotan mata dunia. Hal ini dikarenakan banyaknya kepentingan negara adi kuasa di kawasan tersebut yang memiliki banyak sekali nilai nilai sejarah.

Liputan6.com, Jakarta - Konflik antara Palestina dan Israel selalu menjadi sorotan mata dunia. Hal ini dikarenakan banyaknya kepentingan negara adi kuasa di kawasan tersebut yang memiliki banyak sekali nilai nilai sejarah. Tanah Palestina merupakan Common Denominator atau titik temu dari peradabadan manusia dan agama sejak zaman dahulu.

Demikian beberapa pandangan yang mengemuka dari tiga narasumber dalam diskusi umum bertajuk 'Quo Vadis Palestina: Memahami Jalan Panjang Kedamaian di Tanah Palestina' yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Satuan Pelajar Siswa Dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila di Aula Utama Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Jalan Teuku Cik Ditiro no 56 A, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12).

Dalam format diskusi ini masing-masing sarasumber yang terdiri dari Wasekjen Bidang Keagamaan Dan Kerohanian Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila Syekh Ibrahim Chaniago, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat SAPMA Pemuda Pancasila Regina Vianney Ayudya dan Direktur Asia Middle East Center for Research and Dialog (AMEC) Dr. Muslim Imran, ini masing masing memaparkan pandangannya perihal apa yang terjadi dalam konflik kemanusiaan di Palestina.

"Isu Palestina bukan sekadar isu satu komunitas agama, secara khusus muslim atupun Yahudi. Tetapi ini isu kemanusiaan yang harus kita respons bersama," ujar Syekh Ibrahim Chaniago.

"Pemuda Pancasila khususnya teman teman di SAPMA dalam upaya menjembatani isu kemanusiaan, ini secara lansgsung memberi perhatian khusus kepada Palestina namun tetap menjaga dialog bersama," jelas Syekh Ibrahim Chaniago.

Sementara itu, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat SAPMA Pemuda Pancasila Regina Vianney Ayudya menyebut, meski konflik dua negara ini berkutik di wilayah timur tengah namun cukup sering membuat pengaruh luar begitupun solidaritas masuk ke medan konflik tersebut.

"Dalam konteks geopolitik sejak mulainya konflik, solidaritas internasional sudah muncul, baik yang simpati secara solidaritas mendukung kemerdekaan Palestina maupun empati kamanusiaan untuk mengakhiri penyelasaiaan konflik ini," terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukung Perjuangan Palestina

Sebagai pembicara pemungkas, Direktur AMEC Dr. Muslim Imran memandang konflik Palestina tak hanya persoalan Palestina saja tapi juga menjadi perhatian negara negara lainnya, serta mengajak setiap negara masyarakat untuk terus mendukung perjuangan agar Palestina dapat berdaulat.

"Terimakasih saya telah bisa hadir di sini, menjadi pembicara dalam diskusi yang menarik. Apresiasi bagi semua yang bersimpati mendukung kedaulatan Palestina. Saya seorang yang lahir di Hebron mengajak kepada masyarakat di setiap negara untuk terus mendukung perjuangan agar Palestina dapat berdaulat," kata Muslim Imran.

“Indonesia mempunyai peranan sangat penting bagi Palestina, karena Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, negara perjuangan, negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia dan merupakan pusat dari kawasan Asia Tenggara,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini