Sukses

Kapolda Papua Pastikan Pilot Susi Air yang Disandera KKB Masih Hidup dan Sehat

Kapolda Papua memastikan, pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru yang disandera KKB masih hidup dan dalam kondisi sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengungkap kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB). Dia memastikan, pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru itu masih hidup dan dalam kondisi sehat.

"(Kapten Philip Mark Mehrtens) Masih hidup dan sehat ya," kata Kapolda Papua saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).

Jenderal Bintang Dua itu pun memastikan sampai saat ini proses pembebasan Philip masih terus berlangsung. Dengan melakukan pendekatan negosiasi secara damai lewat sejumlah pihak, termasuk lewat keluarga dari pimpinan KKB Egianus Kogoya.

"Kita semua menyerahkan itu kepada bagaimana melakukan negosiasi damai menggunakan stakeholder, tokoh masyarakat, pemerintah, tokoh agama, dan keluarga dekat dari Egi. Mudah-mudahan kita bisa mendapat pilot dari kelompok ini dengan baik, tanpa ada gangguan," kata dia.

Oleh karena itu, Mathius meyakini bahwa proses pembebasan pilot Susi Air hanya tinggal menghitung waktu. Dengan melihat perkembangan dari hasil negosiasi yang selama ini telah dibangun.

"Yang paling sekarang kita jaga adalah ketika sabar dengan ketelitian kita berusaha membangun komikasi sebanyak-banyaknya sehingga bisa cepat dikembalikan," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disandera KKB Saat Mendarat di Nduga

Sekedar informasi, Pilot Philips adalah warga negara Selandia Baru yang disandera oleh KKB ketika di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023).

Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu diduga dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sesaat setelah mendarat. Sampai sekarang TNI-Polri masih melakukan upaya penyelamatan terhadap Pilot Philips.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini