Sukses

Jalur Bogor-Sukabumi Ditutup Total, Pengendara Motor Banyak yang Kecele

Projek Manager Kementerian PUPR, Fany Zuliansyah mengatakan, alasan jembatan bailey sebagai akses jalan kendaraan ditutup kedua arah karena akan dilakukan pemasangan pilar untuk launcher gantry.

Liputan6.com, Jakarta Ruas Jalan Bogor-Sukabumi ditutup sementara sejak Jumat dini hari tadi, menyusul dilakukan pemasangan kontruksi Jembatan Cikereteg. Penutupan total dua arah dilakukan pada jembatan bailey di ruas Jalan Ciawi-Banda, Kabupaten Bogor.

Diketahui, jembatan darurat ini dipasang agar aktivitas masyarakat tidak terganggu pascabadan jalan di ruas jalan itu ambles akibat longsor. Akan tetapi, jembatan bailey diperuntukan kendaraan roda dua, sementara roda empat dan lebih dialihkan ke jalan tol Bocimi.

Namun begitu, sejumlah pengendara roda dua tujuan Sukabumi dan Jakarta masih banyak yang kebingungan dan tidak tahu. Sehingga, mereka terpaksa memutar balik karena tidak bisa masuk tol.

"Balik lagi, enggak tahu kalau jembatan ditutup. Mau cari jalan alternatif," ucap satu dari ratusan pengendara roda dua yang terpaksa putar balik, Jumat (9/6/2023).

Projek Manager Kementerian PUPR, Fany Zuliansyah mengatakan, alasan jembatan bailey sebagai akses jalan kendaraan ditutup kedua arah karena akan dilakukan pemasangan pilar untuk launcher gantry.

"Pemasangan pilar untuk launcher gantry ini membutuhkan ruang cukup luas. Di sisi lain lokasi area harus tutup total demi keamanan. Tapi pejalan kaki masih bisa lewat sisi jembatan bailey," kata Fany.

Fanny menyampaikan bahwa pemasangan konstruksi jembatan tahap pertama pada sisi kiri arah Sukabumi diperkirakan memakan waktu 8 hari. Bentang jembatan permanen tersebut dengan panjang 50,8 meter dan lebar 6,5 meter.

"Target 16 Juni mendatang selesai. Karena setelah gelagar terpasang kita lanjut, salah satunya pemasangan beton fast track untuk lantai jembatan. Pemasangan ini waktunya 3 hari," ucapnya.

Sementara penutupan Jalan Nasional Bogor-Sukabumi mulai Jumat (9/6/2023) pukul 00.00 WIB dini hari dan dibuka kembali pada Jumat (16/5/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kompensasi Warga Terdampak Masih Belum Jelas

Kompensasi bagi warga terdampak pembangunan Jembatan Cikereteg, Kabupaten Bogor, masih belum jelas.

PT Brantas Abipraya selaku kontraktor pembangunan Jembatan Cikereteg, perwakilan Kementerian PUPR dan Muspika Kecamatan Caringin telah melakukan rapat pada Kamis 25 Mei 2023 sore.

Pertemuan itu menyusul adanya desakan warga terdampak yang menuntut pihak kontraktor maupun Kementerian PUPR bertanggungjawab.

Namun dalam pertemuan tersebut pihak Kementerian PUPR menyampaikan bahwa tidak ada anggaran kompensasi untuk warga terdampak.

"Sebenarnya tidak ada anggaran (kompensasi), jadi mau dilaporkan dulu dari pihak PU ke pimpinan yang lebih atas lagi," kata Humas PT Brantas Abipraya, Dodon DR, Dikutip pada Jumat (26/5/2023).

Kendati menimbulkan dampak ekonomi dan kerusakan rumah maupun toko, Dodon memastikan pengerjaan kontruksi jembatan tidak akan dihentikan sementara.

"Kalau pekerjaan dihentikan itu ga mungkin, karena kami juga dikejar progres," kata dia.

Dodon juga menyampaikan agar masyarakat memaklumi jika sekitar area proyek harus ditutup. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas para pekerja.

"Biasalah karena area kerja kita berdekatan dengan masyarakat yang berniaga, jadi akses mereka ketutup usahanya. Ya namanya area proyek harus kita tutup. Kan membahayakan," terangnya.

Namun saat ditanya target pembangunan jembatan yang menghubungkan Bogor-Sukabumi ini, Dodon mengaku tidak mengetahui secara pasti.

"Nah itu situasional. Saya ga bisa menentukan karena kan kita ga tahu kondisi cuaca. Tapi ga nyampe setahun lah," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini