Sukses

Soroti Masalah Stunting di Jakarta, Heru Budi: Kalau Tidak Ditangani, Jadi Lost Generation

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyoroti masalah stunting di Ibu Kota. Ia mengatakan, jika stunting tak teratasi, maka Jakarta akan memiliki lost generation atau tak memiliki generasi penerus pada 10 hingga 15 tahun ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyoroti masalah stunting di Ibu Kota. Ia mengatakan, jika stunting tak teratasi, maka Jakarta akan memiliki lost generation atau tak memiliki generasi penerus pada 10 hingga 15 tahun ke depan.

Maka dari itu, ia mengangkat eks Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti menjadi Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk menangani masalah stunting tersebut.

Meski demikian, Heru mengajak semua pihak untuk turut serta dalam menangani stunting.

“Bu Kepala Dinas Kesehatan kita angkat menjadi asisten untuk bisa membantu menyelesaikan stunting. Jadi kalau kita tidak bersama-sama memperjuangkan, itu bisa 10-15 tahun dari tahun ini, itu adalah lost generation. Ini kita harus hati-hati,” kata Heru saat membuka Konferensi Kerja Provinsi ke III PGRI DKI Jakarta di Balai Kota, Jumat (5/5/2023).

Lebih lanjut, Heru berpesan kepada Para guru untuk terus memperhatikan perkembangan anak didiknya. Ia juga meminta para guru untuk mendukung konsep zonasi dalam PPDB

“Ke depan khususnya di DKI, lebih perlu perhatian terhadap anak didik kita, kenapa kita harus mendukung konsep zonasi. Konsep itu ada bagus, ada tidaknya, anak didik kita akan tercampur dengan status dan kemampuan yang berbeda. Itu tentunya menjadi perhatian bagi guru-guru,” ujar Heru.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soroti Peran Guru

Tak hanya itu, Heru juga menyoroti peran guru dalam proses belajar mengajar. Ia menegaskan bahwa guru tak bisa digantikan oleh robot

“Guru tidak bisa digantikan dengan siapa pun, bahkan oleh robot sekalipun. Karena pertemuan tatap muka, tatap mata itu sangat penting. Dengan itu kita bisa melihat anak didik kita, apakah dia sehat, apakah kemampuannya sama,” katanya.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.