Sukses

6 Respons PP Pemuda Katolik hingga Wapres Ma'ruf Amin Kecam Insiden Penembakan Kantor MUI

Insiden penembakan terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa 2 Mei 2023. Akibatnya satu orang dilaporkan luka-luka terkena tembakan.

Liputan6.com, Jakarta - Insiden penembakan terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa 2 Mei 2023. Akibatnya satu orang dilaporkan luka-luka terkena tembakan di Kantor MUI.

Sejumlah pihak pun angkat bicara dan mengecam atas aksi penembakan yang terjadi di Kantor MUI yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat itu.

Salah satunya Pengurus Pusat Pemuda Katolik yang mengutuk keras aksi penembakan di Kantor MUI tersebut. Hal itu disampaikan Ketum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma.

"Mewakili Pengurus Pusat Pemuda Katolik, kami mengutuk keras tindakan penembakan di kantor pusat MUI yang mengakibatkan ada orang yang terluka. Atas peristiwa ini, kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam," ujar Gusma melalui siaran pers, Selasa 2 Mei 2023.

Gusma berharap kasus ini dapat diselesaikan segera dan meminta kepada pihak Kepolisian agar mengusut tuntas motif kasus ini.

Selain itu, Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah juga mengutuk aksi penembakan di Kantor MUI. Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad meminta aparat kepolisian bergerak cepat mengungkap pelaku tembakan tersebut.

"Kami tentu berharap agar kepolisian segera dapat mengungkap dan menangkap pelakunya," ucap Dzulfikar, melansir Antara.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir juga mengecam aksi penembakan di Kantor MUI.

"Kami selalu mengecam setiap bentuk kekerasan apapun atas nama apapun. Kedua kami selalu mengedepankan hukum, dan tindakan yang berbasis pada hukum," ujar Haedar.

Berikut sederet respons sejumlah pihak yang mengecam insiden penembakan di Kantor MUI pada Selasa 2 Mei 2023 dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. PP Pemuda Katolik

Pengurus Pusat Pemuda Katolik mengutuk keras aksi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 2 Mei 2023.

"Mewakili Pengurus Pusat Pemuda Katolik, kami mengutuk keras tindakan penembakan di kantor pusat MUI yang mengakibatkan ada orang yang terluka. Atas peristiwa ini, kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam," ujar Ketum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma melalui siaran pers, Selasa 2 Mei 2023.

Gusma berharap kasus ini dapat diselesaikan segera dan meminta kepada pihak Kepolisian agar mengusut tuntas motif kasus ini.

"Kita percaya bahwa pihak kepolisian akan segera mengungkap motif dan dalang aksi penembakan ini. Tetapi tentu kita berharap agar pengungkapan kasus ini segera tuntas dengan cepat," sebut Gusma.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat agar merawat perdamaian dan persatuan bangsa dan tidak terpancing dengan berbagai aksi kekerasan yang terjadi, apalagi sedang dalam situasi hangat politik Pemilu 2024.

"Kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan. Mari kita rawat persaudaraan dan menjadi agen perdamaian di tengah bangsa," jelas Gusma.

 

3 dari 7 halaman

2. Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah mengutuk aksi penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Selasa, dan meminta aparat kepolisian bergerak cepat mengungkap pelaku tembakan tersebut.

"Kami tentu berharap agar kepolisian segera dapat mengungkap dan menangkap pelakunya," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad di Jakarta, Selasa, dikutip Antara.

Dzulfikar mengaku mendengar kabar penembakan di Kantor MUI Pusat itu menyebabkan dua orang terluka.

"Atas peristiwa tersebut, kami menyampaikan keprihatinan dan mengutuk keras atas tindakan yang mengancam keselamatan orang lain," jelas Dzulfikar.

 

4 dari 7 halaman

3. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengecam aksi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.

"Kami selalu mengecam setiap bentuk kekerasan apapun atas nama apapun. Kedua kami selalu mengedepankan hukum, dan tindakan yang berbasis pada hukum," ujarnya, di Surabaya, Selasa 2 Mei 2023.

Haedar mengungkapkan, pihaknya mempercayakan kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus penembakan di kantor MUI ini karena pelakunya sudah meninggal dunia dan tidak bisa lebih lanjut lagi.

"Tapi penting bagi kita semua warga Indonesia untuk berada dalam koridor hukum," ucapnya.

Haedar Nashir menegaskan, masalah bangsa memang banyak tapi hukum harus tegak.

"Sekaligus para penegak hukum harus bisa adil sebagaimana mestinya," ujarnya.

Yang terakhir, kata Haedar, kejadian seperti ini tidak boleh terulang baik oleh individu maupun oleh kelompok.

"Sebab, biarpun kita tidak tahu motifnya, setiap hal yang menyangkut kekerasan tentu tidak positif untuk generasi bangsa ke depan," tegas Haedar.

 

5 dari 7 halaman

4. MUI Jabar Minta Polisi Segera Ungkap Motif di Balik Penembakan

Terkait insiden penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta, Selasa 2 Mei 2023, pengurus MUI Jabar meminta aparat kepolisian segera mengungkap motif penembakan tersebut.

Sekretaris MUI Jawa Barat Rafani Achyar mengatakan, walaupun pelaku dikabarkan meninggal setelah melakukan peristiwa itu diharapkan polisi tetap bisa mengungkap untuk menemukan titik terang atas kasus itu.

"Mudah-mudahan polisi bisa ungkap siapa dan apa motif pelaku ini melakukan penembakan. Ini harus segera diungkap karena kalau tidak, maka ini bisa menimbulkan keresahan," kata Rafani.

Rafani mengaku kaget atas peristiwa penembakan Kantor MUI Pusat di Jakarta, mengingat saat itu sedang ada kegiatan rapat pimpinan. Setelah adanya kejadian itu, dia mengaku langsung banyak menerima pertanyaan dari pengurus MUI di tingkat kabupaten atau kota.

Saat ini, Rafani masih menunggu arahan dari pengurus MUI Pusat untuk menentukan sikap atas adanya peristiwa teror itu. Sejauh ini, menurutnya, belum ada pengamanan khusus di Kantor MUI Jawa Barat. Apabila diperlukan berdasarkan arahan MUI Pusat pihaknya segera berkoordinasi dengan kepolisian setempat.

Dia memastikan pelayanan masyarakat di Kantor MUI Jawa Barat di Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jawa Barat, tetap berjalan normal seperti biasa.

"Apalagi ini baru masuk setelah libur, banyak pelayanan yang harus dilakukan," kata dia.

 

6 dari 7 halaman

5. Menag Yaqut Kecam Penembakan di Kantor MUI

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas angkat suara terkait insiden di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menurut dia, tidak ada pembenaran atas kekerasan apa pun motif dan tujuannya seperti yang terjadi di Kantor MUI.

"Saya sangat mengecam setiap tindak kekerasan, termasuk penembakan yang terjadi di kantor MUI," tegas Menag Yaqut di Surabaya seperti dikutip dari siaran pers, Selasa 2 Mei 2023.

Yaqut mengaku telah mendengar, insiden penembakan yang terjadi sekitar pukul 11.24 WIB. Peristiwa itu menyebabkan kaca kantor MUI pecah. Berdasarkan keterangan aparat, pelaku menggunakan airsoft gun melukai satu staf resepsionis dan petugas keamanan kantor MUI.

"Saya mendengar bahwa pelaku meninggal. Saya yakin Polri profesional," ucap dia.

Dari alamat yang tercantum di KTP, diketahui pelaku merupakan warga Provinsi Lampung. Karenanya, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk mengidentifikasi identitas dan riwayat hidup pelaku.

"Kita dukung Polri untuk mengidentifikasi pelaku," minta Yaqut.

 

7 dari 7 halaman

6. Wapres Ma'ruf Amin

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta, aparat kepolisian mengusut tuntas kasus penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pada Selasa 2 Mei 2023.

"Wapres ya prihatin dengan kejadian itu dan meminta pihak keamanan, terutama kepolisian, mengusut tuntas kejadian ini," kata Juru Bicara Wapres Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi dilansir dari Antara, Selasa 2 Mei 2023.

Masduki mengatakan, Wapres Ma'ruf Amin ikut bersimpati terhadap para korban penembakan tersebut. Wapres Ma'ruf Amin, kata Masduki, berharap agar para korban penembakan di kantor MUI segera ditangani dan bisa kembali membaik.

"Kita akan melihat kondisinya seperti apa korban keadaannya, tapi belum bisa dipastikan apakah Wapres akan menjenguk korban atau tidak karena biasanya Wapres punya kebijaksanaan ketika ada korban pasti melakukan peninjauan terhadap korban," jelas Masduki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.