Sukses

Literasi Digital Kemenkominfo Ajak Siswa di Bogor Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi para siswa/siswi SMP di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/3/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi para siswa/siswi SMP di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (20/3/2023).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.

Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Pebruari 2022, atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1%.

Kemenkominfo pun bersama Siberkreasi menggelar program #literasidigitalkominfo yang mengusung tema “Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini.” Dimana kegiatan secara nonton bareng (nobar) dengan total peserta 13.909 siswa itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dalam kegiatan tersebut, tampil sebagai narasumber pertama yakni Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, H. Sujatmiko Barliarto., Atd., MM., yang membawakan materi terkait Etika Digital. Menurutnya dalam aktifitas digital dan segala kegiatan yang mencakup ruang lingkup digital serta penggunaan media digital memerlukan etika digital. Di mana salah satunya yakni etika berinternet atau netiket sebagai tata krama dalam menggunakan internet saat berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain.

“Internet adalah anugrah, tetapi bisa menjadi bencana manakala teknologi hanya bisa mengendalikan manusia tanpa jiwa-jiwa yang beretika. Etika hadir sebagai seorang bijak, yang mengingatkan kembali hakikat teknologi sebagai anugerah bagi manusia,” sebutnya.

Narasumber kedua yang tampil yakni Penggiat Literasi dan Anggota LESBUMI, Mathori Brilyan, S.Sn., yang berbicara terkait Kecakapan Digital. Dalam materinya itu ia mengajak untuk menjadi kreatif di dunia digital sejak dini dengan mengenali pilar-pilar cakap digital dan berproses untuk menjadi cakap dalam bermedia digital. Ia pun mengungkap empat kunci membuat konten yang baik dan menarik, yakni berisi informasi, relevansi, emosi, dan solusi.

“Dari keempat nilai tersebut kita harus mau mencoba berkolaborasi karena konten yang baik akan menumbuhkan kerja sama yang baik. Mari kita terus bersemangat dalam belajar untuk membuat konten-konten yang positif dan bermanfaat, jangan malas untuk belajar karena perubahan akan terus terjadi setiap saat dan kita harus pintar dalam mengasah pengetahuan kita,” jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Budaya Digital

Sedangkan pemateri terakhir yakni Ogund Oddity yang merupakan seorang Content Creator, tampil membawakan materi Budaya Digital. Ia menyebutkan jika kompetensi budaya dalam bermedia digital harus ditingkatkan, di mana budaya bermedia digital yaitu kemampuan individu dalam membaca, mengurangi, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.

“Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini, mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya. Jadi gunakan media digital dalam hal yang positif dengan bersikap dalam berdigital. Kita selaku penggiat media sosial, percuma kita membuat konten yang tidak berfaedah sebaliknya jika kita membuat konten yang positif dan bermanfaat itu akan menjadi kesejahteraan bagi kita semua,” pesannya.

Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Andina Arbarini.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.