Sukses

Usai 2 Tahun Jadi Lokasi Karantina Pasien Covid-19, Hotel Yasmin Kini Dibuka untuk Umum

Sejak pandemi memuncak pada 2020 hingga pertengahan 2022, Hotel Yasmin digunakan Pemkab Tangerang untuk mengkarantina warga yang terpapar Covid-19 dengan tanpa gejala.

Liputan6.com, Tangerang - Seiring pandemi Covid-19 yang mulai mereda, usaha perhotelan di Tangerang mulai menggeliat menjelang akhir tahun. Hotel Yasmin, yang selama dua tahun dijadikan lokasi karantina pasien Orang Tanpa Gejala (OTG), kini sudah bisa digunakan untuk umum.

Sebelumnya, sejak pandemi memuncak pada 2020 hingga pertengahan 2022, digunakan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk mengkarantina warganya yang terpapar Covid-19 dengan tanpa gejala.

Ada 244 kamar yang seluruhnya digunakan untuk mengkarantina pasien-pasien Covid OTG sehingga total 7.950 orang pasien yang dirawat.

Dengan rincian total pasien pulang 7.747 orang dan total pasien dirujuk 203 orang. Namun, sejak kasus penularan melandai, pada Juni 2022, Pemkab Tangerang menutupnya sebagai hotel karantina.

"Setelahnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan BPBD lakukan sterilisasi ruangan. Seluruhnya, mulai dari kamar. Kami ada 244 kamar, ruang pertemuan, kamar mandi, resto, seluruhnya disterilisasi," ungkap manager operasional Hotel Yasmin, Asep, Kamis (8/12/2022).

Bukan hanya sehari, sterilisasi dilakukan selama satu bulan penuh tanpa adanya penerimaan tamu. Managemen hotel memastikan benar, bila hotel bintang empat itu sudah layak digunakan untuk umum.

"Hingga kami dapat surat pernyataan atau lisensi dari Dinkes dan Bupati Tangerang, kalau kami sudah diperbolehkan menerima tamu umum lagi," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kembali Terima Ribuan Tamu Umum

Pertengahan tahun hingga saat ini, hotel yang berada di Jalan Raya Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang itu sudah menerima kembali ribuan tamu-tamu umum. Tapi, lantaran masih penyesuaian berkegiatan di tengah pandemi, sterilisasi pun terus dilakukan secara berkala.

Bahkan, hotel tersebut pun bersiap untuk berbagai event di akhir tahun. Mulai dari Natal dan Pesta Rakyat Pasar Gebrak di akhir tahun.

"Nanti akhir tahun kami sediakan berbagai gubuk untuk jajanan pasar, ada juga layar tancap, berbagai game tradisional, juga barbeque. Paketnya Rp 710 ribu hingga 760 ribu," ungkapnya.

Dia pun berharap tingkat keterisian atau okupansi kamar hotel bisa mencapai 80 persen di penghujung tahun nanti. Sehingga, stigma hotel karantina Covid-19, sudah berganti menjadi pelayanan hotel bintang empat.

3 dari 3 halaman

Kemenkes Sebut Ada Subvarian BN.1, Picu Kenaikan Kasus Covid-19?

Sementara itu, Kementerian kesehatan (Kemenkes) RI mengkonfirmasi adanya subvarian Omicron baru yaitu BN.1. Adapun subvarian ini muncul setelah subvarian sebelumnya, yaitu XBB dan BQ.1.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, terdapat 20 kasus BN.1 di Indonesia.

"Di Indonesia, sudah terdapat 20 kasus BN.1 dengan kasus pertama dilaporkan dari Kepulauan Riau dengan tanggal ambil 16 September 2022," kata Nadia saat ditemui di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (8/12).

Nadia juga mengatakan, pihaknya masih meneliti apakah subvarian ini berpotensi menjadi pemicu kenaikan kasus Covid-19.

"Subvarian baru BN.1 sudah ada. Apakah ini jadi potensi peningkatan kasus, kita masih monitor," tambah Nadia.

Nadia juga menerangkan, Omicron subvarian BN.1 ini sudah dilaporkan di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Austria, Australia, dan India. Namun, subvarian ini tidak menyebabkan kenaikan kasus.

"Subvarian BN.1 ini kita lihat juga di banyak negara belum ada peningkatan. Namun, kita akan lihat polanya apakah seperti itu (tidak memicu kenaikan)," tambah Nadia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.