Sukses

Masih Rawan Longsor, Jalur Cugenang Cianjur Belum Dibuka Untuk Umum

Alasan jalan belum belum bisa dilalui kendaraan karena pertimbangannya tanah masih labil sehingga rawan longsor susulan.

Liputan6.com, Jakarta - Jalan nasional penghubung Cianjur-Bogor sudah bisa dilintasi kendaraan. Namun, jalur tersebut belum akan difungsikan karena masih rawan longsor. 

"Jalan ini sudah dibuka dan saya orang pertama yang melintas, namun sementara ini hanya khusus para petugas yang ikut penanganan bencana," kata Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat meninjau lokasi jalan longsor. 

Dudung mengatakan alasan jalan belum belum bisa dilalui kendaraan karena pertimbangannya tanah masih labil sehingga rawan longsor susulan. 

"Informasinya tanah masih labil sehingga sangat rawan untuk dilewati kendaraan," ujar Dudung. 

Untuk sementara ini, kendaraan baik dari arah Bogor maupun Cianjur dialihkan ke jalur lain. Namun begitu, dia belum bisa memastikan kapan jalur akan dibuka kembali. 

"Tapi sesegera mungkin jalur dibuka kembali karena kan ini pasti berdampak pada perekonomian masyarakat. Nanti kita akan tanya kepada dinas terkait, karena bukan saya yang menentukan," ucapnya. 

Selain membersihkan badan jalan yang sempat tertutup tanah, tim gabungan juga masih mencari sisa korban longsor di jurang sedalam kurang lebih 20 meter itu. Sebagian besar korban adalah pengendara dan penumpang roda empat. 

"Sampai siang ini total sudah ada 14 jenazah yang ditemukan tertimbun longsor," kata dia. 

Sementara itu, dalam penanganan bencana longsor dan gempa di Cianjur, TNI AD mengerahkan sekitar 12000 personel. Mereka bertugas sesuai divisi seperti membantu evakuasi korban longsor dan gempa, dapur umum, pemeriksaan kesehatan dan lainnya. 

"Jadi gabungan, ada Kodam 3, Kostrad, Pusbekang dan lainnya," ujarnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalur Terputus karena Longsor

Diketahui jalan nasional penghubung Bogor-Cianjur yang berada di Desa Palalangon, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur ini terputus akibat tertimbun longsor pada Senin (21/11/2022) siang. 

Tebing setinggi 20 meter mengalami longsor beberapa saat setelah wilayah Cianjur diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6. 

Gempa ini telah menimbulkan kerusakan infrastuktur seperti gedung perkantoran, kantor pemerintahan, rumah sarana pendidikan, dan jembatan. 

Tercatat, hingga Selasa,pagi jumlah korban meninggal akibat longsor dan gempa Cianjur sebanyak 162 orang dan 326 luka-luka. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini