Sukses

Pasien Gagal Ginjal Akut di Kota Depok Dirujuk ke RSCM

RSUD Kota Depok merujuk pasien ke rumah sakit yang memiliki penanganan khusus terhadap ginjal atau memiliki Hemodialisa (HD).

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok merujuk pasien gagal ginjal akut pada anak. Pasien berinisial D (15), warga Kelurahan Duren Mekar mengalami gagal ginjal akut.

Direktur Utama RSUD Kota Depok Devi Mayori mengatakan, pasien berinisial A (15) mendatangi RSUD Kota Depok pada 19 Oktober 2022. Pasien tersebut, mengalami gejala demam, panas, dan sejumlah keluhan sehingga dilakukan penanganan kesehatan.

"Minggu kemarin ya pada 17 Oktober, datang dengan keluhan batuk, pilek, panas, dan muntah," ujar Devi saat ditemui Liputan6.com, Selasa (25/10/2022).

Devi menjelaskan, pasien A dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh di laboratorium. Selain itu, pasien mengalami penurunan pada urine yakni 0,3 mili dibawah batas normal pada umumnya.

"Menurut dokter yang memeriksa berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjangnya sudah bisa dikatakan, sehingga kami segera merujuk ke RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo)," jelas Devi.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap pasien, diketahui pasien tersebut sebelumnya menggunakan obat sirup yang diduga mengandung zat yang tengah dilarang peredarannya.

"Sebelumnya dikonfirmasi ke orang tuanya, bahwa memang pasien patut dicurigai menggunakan obat sirup mengandung salah satu dari zat tersebut," kata Devi.

Atas hal tersebut, RSUD Kota Depok merujuk ke rumah sakit yang memiliki penanganan khusus terhadap ginjal atau memiliki Hemodialisa (HD).

"Jadi kita harus rujuk ke RS tipe B atau A, yaitu ke RSCM," ucap Devi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Koodinasi dengan Dinkes

Devi mengungkapkan, RSUD Kota Depok berusaha memfasilitasi masyarakat untuk menjalani perawatan kesehatan. Namun apabila penyakit sudah mengarah pada gagal ginjal akut, RSUD Kota Depok akan segera melakukan rujukan ke rumah sakit yang memiliki peralatan maupun dokter lengkap.

"Kami belum punya dokter spesialis anak khusus ginjal dan HD-nya juga belum ada karena sedang proses perizinan, jadi kami rujuk," kata dia.

RSUD Kota Depok telah melaporkan kasus tersebut ke Dinas Kesehatan Kota Depok. Selain itu, pihaknya telah menyiapkan mekanisme apabila terjadi lonjakan kasus di Kota Depok dengan menambah tenaga medis dan saling berkoordinasi dengan setiap instalasi.

"Semua tenaga kesehatan maupun tenaga medis sudah memahami dan kami menyediakan ruangan rawat, apabila harus dirujuk maka kami akan merujuknya," pungkas Devi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.