Sukses

Pj Gubernur Sebut Rumah Pompa Menjadi Vital untuk Atasi Banjir Jakarta

Penjabat Gubernur (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya terus berupaya optimal dalam mengatasi genangan dan banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat Gubernur (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya terus berupaya optimal dalam mengatasi genangan dan banjir. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan rumah pompa.

"Rumah pompa menjadi vital ketika hujan, air yang disedot idealnya disalurkan ke aliran Kanal Banjir Barat. Nanti didekatkan lagi kerja sama dengan Kementerian PUPR sehingga apa yang tadi disampaikan bisa teratasi, minimal tidak seperti yang dikhawatirkan, tidak terjadi banjir dan bisa surut," kata Heru, saat melakukan audiensi dengan ratusan warga di Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat 21 Oktober 2022.

Heru mengklaim, Pemprov DKI Jakarta telah memikirkan apa yang dikeluhkan masyarakat dan berupaya mempercepat pencarian solusinya. Tidak hanya itu, Heru juga meminta dukungan masyarakat terkait konsep-konsep upaya dalam mengentaskan banjir.

"Nanti dicatat oleh Pak Wali dan disusun lantas dianggarkan. Seluruh elemen masyarakat jika itu menjadi program kita semua mohon didukung," ujar Heru.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soal Banjir Jakarta, Heru Budi Singgung NCICD hingga Pengerukan Waduk

Hari pertama menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono langsung dipadati berbagai agenda dari rapat paripurna hingga pembahasan banjir bersama Kementerian PUPR.

“Kemarin saya sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Pak Sekda untuk segera menghadap Pak Menteri. Pertama disinergikan kedua apa yang dilakukan pemerintah daerah tentunya bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam secepatnya penanggulangan banjir, mengurangi,” kata Heru di Balai Kota Jakarta, Senin (17/10/2022).

Heru menjelaskan bahwa penyebab banjir Jakarta ada tiga hal yakni rob, hujan deras, air kiriman dari Bogor. Ia menyebut perlu adanya tanggul raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

"Terkait rob, maka kita harus antisipasi adalah dengan membangun waduk di sekitar Jakbar, Jakut. Berikutnya membuat, kalau bisa dengan pusat NCICD tanggul raksasa, dan mungkin beberapa lokasi tertentu di Jakut, cilincing, sebagian jakbar, itu tanggulnya harus diperbaiki, sambung," kata dia.

Selain itu, Heru menyatakan akan melakukan pengerukan waduk atau revitalisasi saluran-saluran ada dan pengurasan. “Revitalisasi saluran-saluran ada dan pengurasan. Dalam waktu jangka dekat, penguatan rumah pompa, menaruh rumah pompa di tempat strategis, di tempat kemacetan akibat banjir,” kata dia.

Sementara itu menanggulangi banjir kiriman, ia akan membahas dengan PUPR. "Kalau disebabkan kiriman, maka dari itu kami, saya akan segera ke pak menteri PUPR untuk bisa bersinegergi, contoh, waduk ciawi, sukamahi, sodetan," ucap dia.

Terkait program sumur resapan Anies, menurutnya sumur bisa tetap diterapkan di beberapa tempat.

"Semua program itu bagus, tentu sumur resapan bisa dimanfaatkan untuk daerah yang memang cekung, kalinya di atas, daerah di bawah. itu nanti kita lihat," pungkasnya.

 

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.