Sukses

Mobil Berpelat Dinas Polri 19-VII Jadi Sorotan Netizen, Apa Sebabnya?

Sopir mobil disebut arogan dan tidak sabar. Padahal, situasi arus lalu lintas sedang padat.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah mobil berpelat dinas Polri menjadi sorotan warganet gegara tidak sabar dalam berkendara. Momen pengemudi Pajero hitam itu diabadikan oleh pengguna jalan lain. Rekaman video viral di media sosial.

Seperti dilihat dalam akun twitter @txtdrberseragam menampilkan sebuan mobil Pajero hitam dengan nomor polisi 19 - VII terjebak di tengah kemacetan. Namun, sang pengemudi terus saja membunyikan strobo dan mencari celah agar mobilnya tetap bisa maju.

Pengunggah tidak menjelaskan secara rinci kejadian itu. Ia hanya menyertakan satu kalimat nasihat yang ditunjukkan kepada pengemudi. "Sabar napa bang," seperti dikutip, Sabtu (15/10/2022).

Aksi pengemudi mobil mengundang reaksi netizen. Banyak yang memberikan respons tak baik terhadap pengemudi mobil dinas tersebut. Sopir mobil disebut arogan dan tidak sabar. Padahal, situasi arus lalu lintas sedang padat.

"Belagu amat a*ying punya bunyi"ian doang, malu sama kue putu," tulis @sendalswall*ow seperti dikutip Sabtu,

Bahkan, netizen lain juga memberikan usul kepada pengemudi untuk berangkat lebih awal. Jika, tujuan hendak menghadiri sebuah acara. "makanya kalo buru2 berangkat subuh bang tes urin coba," tulis @sa*sK*cang_

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan belum merespons.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti lifestyle atau gaya hidup mewah para anggota Polri. Jokowi meminta para Kapolda, Kapolres, dan Perwira Tinggi (Pati) Mabes Polri untuk mengerem total gaya hidup mewah.

"Saya ingatkan yang namanya Kapolres, Wakapolres, yang namanya Kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi, rem total masalah gaya hidup. Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kapolda, Kapolres, Pati Polri di Istana Negara Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2022.

Dia mengingatkan bahwa saat ini semua negara sedang menghadapi situasi sulit karena krisis ekonomi global. Setidaknya, 66 negara rentan kolaps dan 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Letupan Sosial

Untuk itu, Jokowi menekankan semua Kapolda, Kapolres, dan pejabat utama Polri harus memiliki sense of crisis terhadap situasi dunia saat ini. Salah satunya, dengan mengerem gaya hidup mewah, sehingga tak memunculkan kecemburuan sosial ekonomi.

"Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle, jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi, hati-hati," ujarnya.

Jokowi mewanti-wanti bahwa saat ini teknologi semakin canggih, di mana masyarakat bisa mendapatkan informasi dari media sosial. Sehingga, polisi tidak bisa lagi menutupi masalah gaya hidup.

"Pribadi-pribadi kita sekarang ini bisa menjadi surat kabar, bisa menjadi media yang setiap saat bisa memunculkan perilaku kita sehari-hari seperti apa meskipun sembunyi-sembunyi," kata Jokowi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.