Sukses

Cuaca Hari Ini Kamis 4 Agustus 2022, Sebagian Besar Jabodetabek Pagi Cerah Berawan

Waspadai potensi hujan angin disertai petir untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan sore hingga menjelang malam hari. Hal ini diungkap BMKG lewat peringatan dini cuaca.

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap cuaca cerah berawan terjadi di sebagia besar wilayah Ibu Kota pagi ini, Kamis (4/8/2022).

Langit cerah tersebut juga diperkirakan terjadi untuk tiga daerah penyangga Jakarta yang meliputi Bogor, Depok serta Bekasi.

Lewat laman resminya BMKG juga melaporkan adanya potensi hujan angin di sejumah titik Ibu Kota, sore hingga menjelang malam nanti.

"Waspada Potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di Jaktim, dan Jaksel pada sore dan menjelang malam hari," jelas BMKG diperingatan dini cuaca hari ini, Kamis.

Begitu pun untuk sejumlah daerah penyangga. Diperkirakan hujan angin terjadi siang hingga malam hari di Bogor, Bekasi, dan Depok.

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu siang/sore hingga malam hari di Kab dan Kota Bogor, Kab dan Kota Bekasi, Kota Depok," kata BMKG.

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Berawan   Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan   Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Selatan  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Timur  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan   Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Kepulauan Seribu   Cerah Berawan   Cerah Berawan  Berawan
 Bekasi  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Depok  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Bogor  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Sedang
Tangerang Berawan Berawan Berawan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ahli Beri Tips Beradaptasi dengan Cuaca Ekstrem

Sejumlah negara mencatat rekor cuaca ekstrem hingga gelombang panas. Misalnya di Amerika yang khas dengan musim panas, lebih dari 100 juta orang di seluruh Amerika Serikat mengalami kondisi panas ekstrem yang dikeluarkan oleh Layanan Cuaca Nasional selama akhir pekan terakhir ini.

Selain itu di Austin, Texas, yang telah mencatat hari ke-44 dengan suhu ekstrem, mengumumkan kota tersebut tengah mengalami musim panas terpanas yang pernah ada sepanjang sejarah. Lalu di Boston, Massachusetts, mencatat suhu 38 derajat celcius, memecahkan rekor tertinggi sebelumnya.

Sementara itu, Inggris memecahkan rekor hari terpanasnya sepanjang sejarah, yaitu mencapai suhu 40,3 derajat celcius.

Dilansir dari Health, para ahli mengatakan bahwa musim panas yang ekstrem tidak sepenuhnya baru, kejadian semacam ini bisa menjadi sesuatu yang menjadi bagian standar kehidupan, mengharuskan orang untuk mulai belajar bagaimana mengatasi gelombang panas.

"Panas ekstrem sudah menjadi bentuk cuaca ekstrem paling mematikan nomor satu di Amerika Serikat selama 30 tahun terakhir," kata Kim Knowlton, DrPh, asisten profesor klinis ilmu kesehatan lingkungan di Columbia University.

"Panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim, yang disebabkan oleh pilihan energi manusia dan harus kita hadapi untuk masa mendatang dan setidaknya beberapa dekade mendatang."

3 dari 3 halaman

BMKG Jelaskan Rentetan Gempa yang Getarkan Larantuka NTT

Sementara itu, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan dua gempa yang terjadi di Larantuka, NTT, pada Sabtu (23/7/2022). Daryono menyatakan kedua gempa Larantuka terjadi pada Sabtu (23/7/2022) pukul 13.09 WIB dan pukul 14.35 WIB dengan magnitudo (update) 5,4 magnitudo dan 5,4 magnitudo.

Episenter gempa pertama terletak pada koordinat 7,65° LS - 122,43° BT tepatnya di Laut Flores dengan kedalaman 11 km. Sementara Gempa kedua episenter terletak pada koordinat 7,57° LS - 122,45° BT yang juga berpusat di Laut Flores dengan kedalaman 12 km.

"Jarak episenter gempa pertama dan kedua terpaut relatif berdekatan, yaitu hanya sekitar 4,2 km," kata Daryono kepada Liputan6.com, Sabtu (23/7/2022).

Daryono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kedua gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores.  

"Menariknya kedua gempa ini memiliki perbedaan mekanisme sumber. Jika gempa yang pertama memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip) tetapi gempa yang kedua memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Daryono.

Lebih lanjut Daryono menyebut jika melihat mekanisme yang berbeda antara kedua gempa, tampak kedua gempa memiliki sumber yang berbeda. Sehingga ada dugaan gempa kedua terjadi karena efek picuan statis (static triggering) dari gempa yang bertama yang lamanya terpaut sekitar hampir 1,5 jam.

"Namun demikian, melihat lokasi episenternya, kedua gempa ini tidak terletak pada jalur sumber gempa Sesar Naik Flores (Flores Back-Arc Thrusting), tetapi lebih ke arah utara dari sumber gempa yang sudah banyak dikenal oleh para ahli kebumian ini," terang dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.