Sukses

3 Hal Terkait Jokowi Minta Menteri Fokus Kerja Jelang Tahapan Pemilu 2024

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan, tahapan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 akan dimulai pada pertengahan 2022 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan, tahapan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 akan dimulai pada pertengahan 2022 mendatang.

Jokowi lantas meminta jajaran menteri dan para kepala lembaga negara untuk fokus bekerja di tugas masing-masing.

"Berkaitan dengan tahapan Pemilu 2024 yang sudah akan dimulai pertengahan tahun ini, saya juga minta menteri, kepala lembaga agar fokus betul-betul bekerja di tugasnya masing-masing," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin 9 Mei 2022.

Jokowi mengaskan, agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas bersama harus terselenggara dengan baik. Jokowi ingin Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan tanpa ada gangguan.

"Agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas kita bersama betul-betul bisa kita pastikan terselenggara dengan baik, Pemilu terselenggara dengan baik, lancar, dan tanpa gangguan," jelas Jokowi.

Pernyataan Presiden Jokowi pun mendapat beragam tanggapan. Salah satunya dari Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily.

Ace menyatakan Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartanto pasti akan menjalankan tugasnya di bidang Perekonomian.

"Selama ini Pak Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian tidak pernah melepaskan tanggung jawabnya dalam menjalankan tugasnya dalam memulihkan ekonomi nasional. Bahkan saat ini, melalui koordinasi yang dilakukan ekonomi Indonesia tumbuh 5,01%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas rata-rata ekonomi global," kata Ace saat dikonfirmasi, Selasa 10 Mei 2022.

Selain itu, tanggapan juga disampaikan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. Dirinya mengaku sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi tersebut.

Berikut 3 hal terkait Presiden Jokowi yang meminta jajaran kabinetnya untuk fokus bekerja di tugas masing-masing, dihimpun Liputan6.com:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Ingatkan Jajaran Kabinet Fokus Bekerja

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan bahwa tahapan Pemilu 2024 akan dimulai pada pertengahan 2022.

Dia pun meminta jajaran menteri dan para kepala lembaga negara untuk fokus bekerja di tugas masing-masing.

"Berkaitan dengan tahapan Pemilu 2024 yang sudah akan dimulai pertengahan tahun ini, saya juga minta menteri, kepala lembaga agar fokus betul-betul bekerja di tugasnya masing-masing," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin 9 Mei 2022.

Dia menekankan agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas bersama harus terselenggara dengan baik. Jokowi ingin Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan tanpa ada gangguan.

"Agenda-agenda strategis nasional yang menjadi prioritas kita bersama betul-betul isa kita pastikan terselenggara dengan baik, Pemilu terselenggara dengan baik, lancar, dan tanpa gangguan," tegas Jokowi.

 

3 dari 4 halaman

2. Kata Partai Golkar

Presiden Joko Widodo meminta para menteri fokus bekerja di tugas masing-masing. Pernyataan tersebut terkait tahapan pemilu 2024 yang segera dimulai. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menyatakan Ketum Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartanto pasti akan menjalankan tugasnya untuk fokus di Kemenko Perekonomian.

"Selama ini Pak Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian tidak pernah melepaskan tanggungjawabnya dalam menjalankan tugasnya dalam memulihkan ekonomi nasional. Bahkan saat ini, melalui koordinasi yang dilakukan ekonomi Indonesia tumbuh 5,01%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas rata-rata ekonomi global," kata Ace saat dikonfirmasi, Selasa 10 Mei 2022.

Ace mengklaim, Airlangga sangat paham tugasnya sebagai pembantu presiden sehingga tidak akan lalai menjalankan tugas meski harus juga menjalankan tugas di partai Golkar.

"Pak Airlangga sangat mengetahui bagaimana beliau menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan tugas-tugas kepartaian dalam upaya menaikan elektabilitas partai dan capres," kata dia.

Terkait Pilpres 2024, Ace menyebut internal partai Golkar akan bekerja keras untuk menaikkan elektabilitas Airlangga.

"Tugas menjalankan kepartaian telah dilakukan dan akan terus dilakukan dalam mekanisme internal partai Golkar. Sebagai Partai, kami telah teruji dan berpengalaman dalam menjalankan elektoral," ucap dia.

Terkait apakah Airlangga siap mundur dari kursi menteri agar bisa fokus persiapan 2024, Ace tidak menjawab secara gamblang. Namun, Ace mengklaim Airlangga akan tetap bisa fokus pada tuga di Kemenko sementara persiapan 2024 dilakuka oleh internal Golkar.

"Jadi tak perlu khawatir, Pak Airlangga akan bekerja dengan fokus dalam pemulihan ekonomi nasional. Tugas-tugas menjalankan tahapan pemilu dapat kami jalankan melalui mekanisme internal partai yang telah diatur dalam sistem kepartaian," pungkas Ace.

 

4 dari 4 halaman

3. Respons PKB

Presiden Jokowi meminta para menteri fokus bekerja di tugasnya masing-masing. Pernyataan Jokowi tersebut terkait tahapan pemilu 2024 yang segera dimulai. Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, mengaku sepakat dengan pernyataan Jokowi.

Menurutnya, apabila menteri gagal fokus terhadap tugas di kementerian lantaran berniat maju capres 2024, maka sebaiknya menteri tersebut mundur dari kursi jabatan menteri.

"Etikanya sih mundur, itu lebih gentle. Kecuali enggak peduli dengan etika," kata Jazilul saat dikonfirmasi, Selasa 10 Mei 2022.

Jazilul menyebut sudah saatnya para menteri fokus bekerja, sebab target dari presiden semakin berat dna waktu semakin mepet.

"Kami dukung perintah Presiden Jokowi, agar para menterinya fokus bekerja sesuai target dan bidang tugasnya, sebab keadaan kedepan makin sulit. Saatnya bekerja keras untuk Presiden," ujar dia.

Wakil Ketua MPR itu meminta presiden tidak memberi keringanan menteri yang terus “kampanye” terselubung dan membuat tugas di kementerian kedodoran.

"Jangan biarkan kalau ada menteri yang genit tebar pesona nyapres, padahal kerjanya kedodoran dan minim prestasi," katanya.

"Kami menghargai hak politik para menternya untuk mencalonkan diri jadi presiden atau apapun namun jangan gunakan fasilitas dari jabatan menterinya untuk kampanye dirinya," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.