Sukses

Jokowi: Yang Senang Naik Mobil Pakai BBM Fosil, Jangan Pindah ke Ibu Kota Baru

Presiden Jokowi mengatakan, Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur akan cocok dengan masyarakat yang senang berjalan kaki dan bersepeda.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi mengatakan, Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur akan cocok dengan masyarakat yang senang berjalan kaki dan bersepeda. Sebab, Ibu Kota Baru nantinya akan mengusung konsep smart city forest atau kota hutan pintar.

Jokowi mengatakan pembangunan IKN bernama Nusantara akan memprioritaskan pejalan kaki. Trasportasi yang akan digunakan mayoritas adalah sepeda dan transportasi umum.

"Jadi yang pertama itu, yang senang jalan kaki itu, silahkan pindah ke ibu kota negara baru. Yang senang bersepeda juga, yang ingin sehat itu juga pindahlah ke ibukota baru," kata Jokowi dalam acara Peresmian Kantor DPP NasDem di Menteng Jakarta Pusat, Selasa (22/2/2022).

"Kalau yang senang naik mobil, apalagi mobilnya pakai BBM fosil jangan pindah ke ibu kota baru," sambungnya.

Dia menyampaikan 70 persen area Ibu Kota Negara nantiya adalah kawasan hijau. Selain itu, 80 persen transportasi untuk mobilitas penduduk akan didukung transportasi publik.

Kemudian, kata Jokowi, IKN Nusantara akan dibangun dengan energi hijau yang ramah lingkungan. Adapun energi utama yang digunakan nantinya adalah hydropower dari Sungai Kayan di Kalimantan Utara.

"Sehingga di ibu kota baru dari satu titik ke titik yang lain itu diperkirakan oleh city plannernya memakan waktu 10 menit. Jadi ini ten minute city. Dari sini ke sini, dari sini ke sini, semuanya 10 menit," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Teknologi Modern

Dia memastikan IKN baru akan dikelola dengan teknologi modern, baik sistem pengairan, kelistrikan, infrastruktur komunikasi, maupun pelayanan publik. Tak hanya itu, Jokowi juga telah meminta area hijau di IKN diperbanyak.

"256 ribu hektare nantinya kurang lebih 50.000 hektare itu yang dipake. Sisanya, yang 200 ribu (hektare) adalah memang akan dibiarkan sebagai hutan hijau," ujar Jokowi.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.