Sukses

Viral Video WNI Terlantar di Soetta Tunggu Karantina, Ini Kata Satgas Bandara

Satgas Bandara Soetta menjelaskan, penumpukan penumpang terjadi karena ada ketersendatan di Wisma Atlet Pademangan.

Liputan6.com, Jakarta Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten mendadak viral di media sosial. Dalam video yang beredar terjadi penumpukan WNI yang baru tiba dari luar negeri. 

Lewat video berdurasi sekitar 2 menit, menunjukkan banyaknya penumpang yang terlantar di Terminal 3 untuk karantina. Tampak penumpang duduk di lantai bahkan sampai tertidur di conveyor bagasi.

Komandan Satgas Udara Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta Letkol Agus Listiono membenarkan kejadian tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 18 Desember lalu. 

"Ya video itu ada pada hari Sabtu (18/12/2021) memang terjadi penumpukan karena ada ketersendatan yang ada di wisma," kata Agus saat dihubungi awak media, Senin (20/12/2021).

Ditambah, Wisma Atlet Pademangan tengah dilockdown lantaran adanya varian Omicron di dalamnya. Sehingga membuat antrean karantina lebih padat dari biasanya.

"Mau tidak mau, karena wisma itu penuh karena Pademangan itu lockdown karena ada yang terpapar Omicron," jelasnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Didominasi Pekerja Migran

Sebagai tindakan darurat, pihaknya meminta tempat karantina di Nagrak sebagai tempat karantina penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Namun, hal tersebut pun tidak bisa dilakukan secara instan karena butuh waktu untuk menyiapkan logistik.

"Waktu itu alasannya logistiknya belum. Jam 13.00 WIB itu kami kirim semuanya bisa terurai sedikit demi sedikit. Sampai pada hari Minggu (20/12/2021) itu sudah clear," ujar Agus.

Dia juga menjelaskan, penumpang dari luar negeri pada saat itu didominasi oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI). Sebagaimana diketahui, perekam video tersebut mengaku sebagai turis alias penumpang reguler sehingga tidak mendapatkan fasilitas karantina di wisma Atlet.

"Yang berhak untuk di wisma atau layanan karantina pemerintah secara gratis itu menurut surat edaran satgas hanya ada tiga kriterianya," jelas Agus.

Pertama Pekerja Migran Indonesia atau PMI, kedua pelajar Indonesia yang dapat beasiswa di luar negeri dan lain sebagainya. Yang ketiga itu ASN atau PNS yang diberi surat dinas dari pemerintah. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.