Sukses

PTM Terbatas, Pelajar di Bogor Diminta Tak Abai Protokol Kesehatan Covid-19

Apabila ada pelajar dari sekolah yang menggelar PTM terbatas kedapatan berkumpul di tempat publik, maka Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor akan melayangkan surat teguran kepada pihak sekolah.

Liputan6.com, Jakarta - Sekolah-sekolah di Bogor yang menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas diminta untuk menjalankan aturan protokol kesehatan baik di dalam maupun luar sekolah.

Hal ini untuk mencegah terjadinya klaster sekolah sehingga dapat mengganggu keberlangsungan PTM terbatas yang sudah dimulai sejak tiga hari lalu.

"Jangan sampai juga di sekolah prokes dan SOP bagus, tetapi begitu siswa pulang sekolah, lalu berkerumun dan sebagainya, akhirnya kena (Covid-19) di luar," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro usai Apel Pelajar Sadar Protokol Kesehatan se-Kota Bogor di Mapolresta Bogor Kota, Rabu (6/10/2021).

Karena itu, pihaknya meminta para pelajar untuk langsung pulang ke rumah usai mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sejumlah petugas gabungan akan turut mengawasi secara rutin aktivitas para pelajar ketika jam pulang sekolah.

Apabila ada pelajar kedapatan berkumpul di tempat publik atau pusat perbelanjaan maka Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor akan melayangkan surat teguran kepada pihak sekolah yang bersangkutan.

"Jangankan tawuran, kedapatan berkerumun saja petugas akan berkirim surat pada sekolahnya dan memberikan teguran sekaligus mengevaluasi pelaksanaan PTM di sekolah itu," tegas Susatyo.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jangan Abai Prokes

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, PTM terbatas baru berlangsung beberapa hari lalu, setelah lebih dari 1,5 tahun para pelajar belajar dari rumah.

Untuk itu, PTM terbatas harus betul-betul dilaksanakan sebaik-baiknya dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan baik di dalam lingkungan maupun di luar sekolah.

Termasuk di angkutan umum pun demikian. Banyak ditemukan siswa pulang pergi sekolah pakai transportasi umum. Penggunaan angkutan umum diharapkan diminimalisir, karena faktor risiko penularan bisa saja terjadi di sana.

"Saya juga meminta Kepala Dinas Perhubungan untuk terus mengingatkan para pengusaha dan pengemudi angkutan umum untuk memperhatikan protokol kesehatan," jelas Dedie.

Dalam Apel Pelajar Sadar Protokol Kesehatan se-Kota Bogor diikuti puluhan pelajar setingkat SMP dan SMA, dan SMK. Turut hadir masing-masing ketua OSIS, komite sekolah, orang tua, hingga Satgas Sekolah.

 

3 dari 3 halaman

Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.