Sukses

13 Titik Panas Muncul di 6 Kabupaten di NTT

Agung mengatakan, titik panas tersebut terdeteksi berdasarkan analisis peta sebaran titik panas dengan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 13 hot spot atau titik panas ditemukan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan titik panas tersebut tersebar di 6 kabupaten.

"Sebanyak 13 titik panas ini terdeteksi muncul pada Kamis (16/9/2021) ini pukul 01.00-18.00 WITA dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Kamis (16/9/2021), seperti dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan belasan titik panas tersebut tersebar di Kecamatan Pembantu Pantar, Kabupaten Alor satu titik, Kecamatan Atambua Selatan dan Kecamatan Lamaknen di Kabupaten Belu masing-masing dua titik.

Kemudian, Kecamatan Detusoko dan Kecamatan Maurole Kabupaten Ende masing-masing satu titik, Kecamatan Wulanggitan Kabupaten Flores Timur satu titik, Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao dua titik dan Kecamatan Haharu Kabupaten Sumba Timur tiga titik.

Agung mengatakan, titik panas tersebut terdeteksi berdasarkan analisis peta sebaran titik panas dengan pantauan Satelit Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20 oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan 1 kilometer persegi. Pada suatu lokasi di permukaan bumi akan diobservasi 2-4 kali per hari. Sementara pada wilayah yang tertutup awan, kata dia maka titik panas tidak dapat terdeteksi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akibat Angin Kencang

Ia mengatakan citra satelit tersebut hanya menilai anomali reflekstifitas dan suhu sekitar yang diinterpretasikan sebagai titik panas namun penyebab adanya anomali tersebut tidak dapat dipastikan.

Kondisi kekeringan dan embusan angin yang kencang juga menjadi penyebab tidak langsung dalam sebaran suatu titik panas tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.