Sukses

Sosok Bung Hatta yang Dikenal Mencintai Buku: Memahami Arti Dijajah dan Merdeka

Bonnie Triyana mengupas akan sosok proklamator Bung Hatta yang mencintai buku semasa hidupnya.

Liputan6.com, Jakarta Sejarahwan Bonnie Triyana mengupas akan sosok proklamator Bung Hatta yang mencintai buku semasa hidupnya.

Menurut dia, kecintaannya tersebut dimulai sejak masa muda di Padang, Sumatera Barat, hingga berlanjut sampai Rotterdam, Belanda.

Adapun ini disampaikan pada rangkaian kegiatan yang diadakan Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDIP dalam pekan Bung Hatta dari 9 sampai 14 Agustus 2021.

"Hatta merupakan seorang pembaca yang tekun dan kutu buku. Bahkan seringkali ia dianggap sebagai teks book thinker," kata Bonnie, Jumat (13/8/2021).

Menurut dia, di Belanda, Hatta banyak membaca buku dan menuangkan gagasannya dalam berbagai tulisan. Menurutnya, Hatta bukan seorang pembaca yang dogmatik, tapi dia membaca dengan kritis.

Semangat dan kecintaan Hatta pada buku, dalam banyak kisah juga ditanamkan kepada anak-anak dan remaja agar mereka terbiasa untuk membaca.

Saat Hatta diasingkan di Banda Neira, salah satu permintaan Hatta kepada sahabatnya Eduard Post adalah mengirimkan sejumlah buku untuk para anak-anak Bana Neira. Sebab Hatta melihat anak-anak di Banda Neira tidak memiliki buku.

"Selain kecintaanya pada buku sudah tertanam sejak kecil, Hatta juga hendak menanamkan itu pada anak-anak kecil," ungkap Bonnie.

Menurut dia, generasi Bung Hatta atau Bung Karno saat itu sangat menyadari bahwa tidak mungkin mereka memahami keadaan dunia saat itu jika bukan karena buku. Membaca telah menjadi jendela mereka kepada alam pemikiran baru sehingga mereka mengerti keadaan Indonesia.

"Dengan membaca, akhirnya mereka bisa memahami apa bedanya dijajah atau tidak dijajah," kata Bonnie.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sangat Cinta akan Buku

Bonnie juga menuturkan, kecintaan Hatta pada buku, bukan hanya di lingkup akademis, tetapi juga dalam aspek-aspek lain dalam hidupnya, dia benar-benar sangat mengutamakan buku.

"Bahkan saat Hatta menikah, mas kawin yang dia berikan kepada Bu Rahmi, calon istrinya kala itu adalah karya tulisnya berjudul ‘Alam Pikiran Yunani’. Sebuah buku tentang ragam pemikiran para filosof Yunani," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.