Sukses

Wagub Jabar Uu Sesalkan Ricuh di Kejari Tasikmalaya karena Bela Rizieq Shihab

Menurut Wagub Uu, kericuhan yang terjadi di Tasikmalaya bisa merusak citra umat.

Liputan6.com, Jakarta Aksi massa yang menuntut dibebaskannya Rizieq Shihab di depan Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya pada Senin (12/7/2021) kemarin menjadi sorotan banyak pihak. Hal ini karena aksi massa tersebut berujung kericuhan.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pun menyesalkan aksi itu bisa berujung kericuhan.

"Pertama saya atas nama komunitas pondok pesantren menyesalkan gerakan-gerakan anarkis dalam menyalurkan pendapat, keinginan, dan harapan, karena negara sudah memberikan ruang dan luang bagi mereka yang tidak setuju ataupun tidak pas keputusannya," ujar Wagub Uu di Tasikmalaya, Selasa (13/7/2021).

Menurut Wagub Uu, kericuhan yang terjadi kemarin tersebut bisa merusak citra umat. "Kalau penyalurannya lewat seperti itu, saya sangat menyesalkan. Apalagi mengatasnamakan komunitas keagamaan sehingga mungkin saja ada orang yang menafsirkan oh begitu ya yang namanya kelompok yang dianggap paham tentang agama dan yang lainnya," jelas Wagub Jabar tersebut.

Menurutnya, dalam menyampaikan aspirasi dan pendapat dalam segala hal harus bilhikmah, lemah lembut, dan dengan aturan yang berlaku.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bijaksana dalam Menyampaikan Pendapat

Uu menegaskan, menyalurkan pendapat dengan melanggar aturan agama dan negara yang berlaku ini pun tidak dibenarkan, karena akan berdampak bukan hanya kepada dirinya sendiri di saat aparat penegak hukum (APH) bertindak, tetapi tidak menutup kemungkinan berdampak pula kepada kelompoknya.

"Saya juga memahami dan menghormati untuk kelompok mereka kalau keputusan tidak sesuai dengan keadaan situasi dan pribadi sehingga tidak menerima. Saya paham dan sangat memahami," ucapnya.

Uu berharap aparat penegak hukum bertindak bijaksana dalam penanganannya. Namun, kalau mereka melanggar aturan yang ada, dirinya mendukung untuk ada tindakan sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Tetapi harapan kami tidak ada gejolak dan dampak yang tidak diinginkan dengan adanya kejadian seperti ini," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.