Sukses

4 Pernyataan Prabowo Subianto Usai Rapat dengan Komisi I DPR Bahas Alpahankam

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku dalam rapat tertutup itu dirinya diminta menjelaskan rencana induk pertahanan Indonesia, termasuk anggaran ribuan triluan pengadaan alpahankam.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri rapat kerja bersama DPR RI yang beragendakan pembahasan rencana kerja dan anggaran (RKA) serta rencana kerja pemerintah (RKP) Kemenhan 2022.

Selain itu, Prabowo Subianto juga mengatakan, dirinya akan gamblang menyampaikan beredarnya rancangan Peraturan Presiden tentang Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia, Rabu, 2 Juni 2021.

"Kita akan paparkan rencana ke depan tentunya. Akan ada tanya jawab ya. Kita akan berusaha menjelaskan segamblang-gamblangnya," ujar Prabowo.

Rapat itu pun digelar secara tertutup. Usai rapat tertutup, Prabowo membeberkan hasil Rapat kerja bersama Komisi I yang berlangsung hampir tujuh jam itu.

Prabowo Subianto mengaku dalam rapat tertutup itu dirinya diminta menjelaskan rencana induk pertahanan Indonesia, termasuk anggaran ribuan triluan pengadaan alutsista.

"Saya diminta menjelaskan tentang konsep rencana induk ke depan kita sudah menyusun itu, ya kita sering bahas, banyak pertanyaan. Ya ada juga isu-isu di luar dan sebagainya saya jelaskan satu persatu," kata Prabowo.

Menurut dia, saat ini kondisi alutsista Indonesia sangat tua dan mendesak untuk segera diperbaharui.

Berikut 4 pernyataan Menhan Prabowo Subianto saat rapat bersama Komisi I DPR, termasuk soal pengadaan Alpahankam dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Paparkan Rencana ke Depan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, dirinya akan gamblang menyampaikan beredarnya rancangan Peraturan Presiden tentang Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia di DPR para Rabu, 2 Juni 2021.

"Kita akan paparkan rencana ke depan tentunya. Akan ada tanya jawab ya. Kita akan berusaha menjelaskan segamblang-gamblangnya," kata dia.

 

3 dari 5 halaman

Jelaskan soal Rencana Induk Pertahanan Indonesia

Prabowo pun kemudian membeberkan hasil Rapat kerja bersama Komisi I yang berlangsung hampir tujuh jam itu.

Dia mengaku dalam rapat tertutup itu dirinya diminta menjelaskan rencana induk pertahanan Indonesia, termasuk anggaran ribuan triluan pengadaan alutsista.

"Saya diminta menjelaskan tentang konsep rencana induk ke depan kita sudah menyusun itu, ya kita sering bahas, banyak pertanyaan. Ya ada juga isu-isu di luar dan sebagainya saya jelaskan satu persatu," kata Prabowo.

 

4 dari 5 halaman

Sebut Alutsista Indonesia Sudah Tua, sehingga Penting Diganti

Prabowo menyatakan, kondisi alutsista Indonesia sangat tua dan mendesak untuk segera diperbaharui.

"Alutsista kita sudah tua, sudah saatnya memang mendesak harus diganti, kebutuhan-kebutuhan sangat penting dan kita siap menghadapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang dengan sangat pesat," ucap dia.

Menteri yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu menerangkan, pengadaan alat peralatan pertahanan dan keamanan dianggap urgen bagi Indonesia.

"Kebutuhan-kebutuhan sangat penting dan kita siap menghadapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang dengan sangat pesat," papar Prabowo.

 

5 dari 5 halaman

Rencana Pembelian Alutsista Masih Digodok

Prabowo pun mengaku tengah menggodok skema untuk membiayai rencana pengadaan alpalhankam lewat utang luar negeri.

"Ini sedang digodok. Sedang direncanakan," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, Kemenhan membahas hal itu dengan sejumlah pihak, termasuk dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Rencana ini masih kita godok bersama Bappenas, bersama Kemenkeu, dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya sebagaimana diketahui banyak alutsista kita sudah tua, sudah saatnya memang mendesak harus diganti," tegas Prabowo.

 

(Syauyiid Alamsyah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.