Sukses

Kompleks Perumahan DPR di Kalibata Banjir, Kesetjenan Surati Pemprov DKI

Kompleks Perumahan DPR RI di Kalibata, Jakarta Selatan kebanjiran. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan, akan mengirimkan surat ke Pemprov DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Kompleks Perumahan DPR RI di Kalibata, Jakarta Selatan kebanjiran. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan, akan mengirimkan surat ke Pemprov DKI Jakarta.

"Besok, kami akan sampaikan ke Pemprov soal itu. Karena dulu, seinget kita pernah, sungai itu pernah diangkat lumpur-lumpurnya. Ini nggak tau, apakah karena endapan lumpurnya tinggi atau gimana," ujar Indra di Jakarta, Kamis (18/2/2021).

Indra mengatakan, bagian perumahan yang terendam banjir adalah Blok E yang merupakan blok untuk Fraksi PDI Perjuangan. Banjir diduga luapan air sungai yang masuk ke saluran air perumahan.

"Kebanjiran di Blok E. Karena air dari saluran kita kedorong balik akibat sungai di luar penuh," kata dia.

Ada enam rumah di Blok E yang tergenang banjir. Ketinggian air mencapai 20 cm hingga masuk ke sejumlah rumah.

"Sekitar 15 smapai 20cm. Tapi ada tiga rumah yang masuk ke dalam, ada yang di carportnya ada. Ada enam rumah lah yang ini (kebanjiran). Rumah nomor 392, 393, 394 yang airnya masuk ke rumah. Sekarang sudah surut," kata Indra.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sungai Meluap

Kejadian banjir ini baru sekali terjadi di kompleks perumahan dinas anggota dewan. Selama ini tidak ada yang salah dengan saluran air perumahan. Juga baru dibesarkan.

Namun, sungai berada di belakang kompleks perumahan meluap hingga masuk ke saluran air perumahan.

"Saluran air punya kita. Kamarin sudah dibesarkan. Tapi air sungainya naik. Jadi nendang ke dalem, justru dari sungai meluap dorong ke dalem lewat saluran kita," jelas Indra. 

Reporter : Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.