Sukses

Bertahan di Masa Pandemi dengan Budidaya Magot, Rahman Raup Untung Besar

Penghasilan Rahman dari budidaya magot saat ini mencapai Rp 12 juta per bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Merosotnya perekonomian di masa pandemi Covid-19, membuat sebagian masyarakat beralih profesi untuk bisa menghasilkan pendapatan. Salah satunya Rahman, warga Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, yang memilih untuk melakoni budidaya magot.

Rahman mulai membudidayakan magot sejak Agustus 2020. Magot sendiri merupakan larva lalat hitam yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan pakan unggas dan ikan, serta pupuk organik.

Penghasilan Rahman dari budidaya magot saat ini mencapai Rp 12 juta per bulan. Hal ini tentu sangat membantu Rahman mendorong perekonomian rumah tangga di masa pandemi.

"Luar biasa, di saat dimana-mana terkendala masalah ekonomi, tetapi Pak Rahman mampu untuk tetap produktif dan berpenghasilan melebihi standar UMR," kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat melihat budidaya magot milik Rahman, Selasa (9/2/2021).

Tak hanya magot, Rahman juga melakoni budidaya ikan lele untuk menambah penghasilan. Kedua usahanya tersebut terbilang cukup maju dan berpotensi untuk berkembang.

Tri sangat mengapresiasi upaya Rahman untuk tetap produktif di masa pandemi, demi mendongkrak perekonomian yang sedang menurun. Ia pun meminta Rahman untuk membuka pelatihan budidaya magot kepada masyarakat yang ingin mengikuti jejaknya.

Tri berpendapat, budidaya magot merupakan peluang usaha baru yang cukup menjanjikan. Dengan adanya pelatihan, masyarakat diharapkan dapat memiliki keterampilan untuk mengembangkan budidaya magot.

"Dengan demikian nantinya dapat berimbas kepada terbukanya lapangan-lapangan kerja baru, serta mengurangi kapasitas sampah di Kota Bekasi," ujar Tri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siap Berikan Pelatihan

Menyikapi permintaan Tri, Rahman mengaku siap untuk memberikan pelatihan bagi masyarakat yang berminat. Dengan banyaknya masyarakat yang membudidayakan magot, diharapkan dapat menghidupkan kembali UKM yang sedang mengalami kelesuan.

"Siapa saja yang ingin belajar budidaya magot, saya siap memberi kesempatan untuk belajar bersama," tegas Rahman.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.