Sukses

Pasien Bergejala Covid-19 di IGD RSUD Depok Menumpuk, Ini Penyebabnya

Rata-rata pasien yang datang ke IGD RSUD Kota Depok mengeluhkan batuk, hilang indra penciuman, dan demam.

Liputan6.com, Depok - Terjadi penumpukan pasien di Instalansi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. Mayoritas pasien mengeluhkan gejala mirip Covid-19.

Direktur Utama RSUD Kota Depok, Devi Mayori mengatakan, terjadinya penumpukan pasien di IGD lantaran banyaknya masyarakat yang ingin mendapatkan penanganan medis setelah mengeluhkan gejala Covid-19. Namun mereka tidak dilengkapi dengan hasil tes usap atau swab test PCR.

"Pasien yang datang memiliki hampir sama dengan gejala Covid-19 dan tidak dilengkapi hasil swab PCR," ujar Devi, Kamis (28/1/2021).

Devi mengungkapkan, ada beberapa pasien yang datang dengan membawa hasil rapid test antigen, namun itu tidak bisa dijadikan penegakan diagnosis. Menurut dia, pasien harus menjalani swab test Covid-19 untuk menentukan penanganan lebih lanjut.

"Karena banyak yang datang tidak membawa hasil swab, jadi kita tumpuk dulu di IGD karena kami bingung untuk memasukkan katagori ruangan," terang Devi.

Devi menuturkan, pasien yang datang umumnya mengeluhkan batuk, hilang indra penciuman, dan demam. RSUD Kota Depok akan segera memindahkan pasien yang telah dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 berdasarkan hasil swab test ke ruang isolasi.

"Kalau tidak begitu, kasihan pasien yang lain apabila langsung dimasukkan ke ruangan tanpa di-swab dulu, kasian juga tenaga kesehatan kita," ucap Devi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dampak Perawat Terpapar Covid-19

Devi mengatakan, terdapat sejumlah perawat yang terpapar Covid-19 sehingga berdampak terhadap kapasitas ruangan isolasi pasien corona. Apabila ada perawat yang terpapar, maka akan ada pengurangan ruangan isolasi pasien Covid-19.

"Terpaksa harus dikurangi ruangannya karena perbandingannya satu perawat menangani tujuh pasien," tutup Devi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.