Sukses

Top 3 News: Ketika Mahasiswa Desak Jokowi Cabut RUU Cipta Kerja di Tengah Guyuran Hujan

Top 3 news hari ini, mahasiswa mendesak Presiden Jokowi untuk mengeluarkan Perppu demi mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, demo mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) untuk menolak Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Cipta Kerja) di dekat Istana, Jakarta diwarnai guyuran hujan deras, Jumat, 16 Oktober kemarin.

Meski begitu hal tersebut tak menyurutkan semangat mereka menyuarakan tuntutan serta desakan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mencabut RUU Cipta Kerja lewat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).

Para mahasiswa juga mengecam tindakan pemerintah yang dinilai berusaha mengintervensi gerakan rakyat atas penolakan terhadap RUU Cipta Kerja. 

Berita lainnya yang tak kalah menuai sorotan pembaca Liputan6.com, yakni terkait Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyerahkan draf rekomendasri soal Omnibus Law kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinasnya.

Said menyebut bahwa rekomendasi tersebut bukan berarti menentang terhadap kebijakan pemerintah, namun sebuah kritikan agar UU Cipta Kerja yang disahkan lebih berpihak kepada rakyat. 

PBNU mendesak pemerintah membuka dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat, khususnya dalam menerjemahkan UU Cipta Kerja tersebut dalam berbagai regulasi turunannya.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Jumat, 16 Oktober 2020:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Kembali Berdemo, Mahasiswa Tuntut Presiden Jokowi Keluarkan Perppu Cabut UU Cipta Kerja

Mahasiswa kembali turun ke jalan hari ini. Mereka berunjuk rasa memperjuangkan pencabutan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja yang baru disahkan DPR.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Remy Hastian menyatakan mereka akan menyampaikan Mosi Tidak Percaya kepada pemerintah dan wakil rakyat.

"Aksi Aliansi BEM Seluruh Indonesia wilayah Jabodetabek-Banten akan dilaksanakan pada Jumat, 16 Oktober 2020 pukul 13.00 WIB," kata Remy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/10/2020).

Remy menegaskan, apa yang dilakukannya siang nanti merupakan aksi damai dan lepas dari semua tindakan anarkis.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Serahkan Rekomendasi soal Omnibus Law ke Wapres, PBNU: Ini Kritik, Bukan Menantang

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dan Rais Aam Miftahul Akhyar menemui Wakil Presiden Ma’ruf Amin di rumah dinasnya Jakarta, Kamis malam, 15 Oktober kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Said Aqil menyerahkan draf rekomendasi yang berisi delapan poin terkait kiritik terhadap UU Cipta Kerja tersebut.

Menurut PBNU, UU Cipta Kerja bersifat eksklusif, elitis dan tidak berpihak kepada rakyat kebanyakan.

"Menurut warga NU, terlihat sekali Undang-undang ini eksklusif, tertutup, kurang sosialisasi, kurang komunikasi dan kurang dialog," tambahnya.

Karenanya PBNU mendesak pemerintah komunikasi dan dialog terbuka dengan tokoh-tokoh masyarakat, khususnya dalam menerjemahkan UU Cipta Kerja tersebut dalam berbagai regulasi turunannya.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Polisi Kerahkan 500 Personel Kawal Demo Buruh di Bogor Hari Ini

Polres Bogor menyiagakan 500 personel untuk mengawal demo buruh hari ini, Jumat (16/10/2020). Buruh klaim akan demo dengan 20.000 peserta dari 21 serikat buruh di Jalan Tegar Beriman Cibinong Kabupaten Bogor, Jawa Barat, siang ini. 

"Sampai dengan saat ini kita siapkan sekitar 500 orang (personel) untuk mulai (aksi) rencana dari (salat) Jumatan ya," kata Kapolres Bogor, AKBP Roland Ronaldy, di Cibinong, Bogor, seperti dilansir Antara.

Menurut dia, kepolisian juga akan meminta bantuan kepada TNI dari Kodim 0621/Kabupaten Bogor dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk mengawal demo tolak RUU Cipta Kerja.

"Insya Allah bisa dibendung karena kita yakin buruh di Bogor baik-baik kemudian niat yang sama sampaikan aspirasi bukan untuk merusak, tapi hanya menyampaikan aspirasi dengan damai," tutur Roland.

Dia telah menyiapkan konsep rekayasa lalu lintas, jika demo sampai harus menutup jalan, terutama saat pelaksanaan salat Jumat berjamaah yang kemungkinan tak tertampung di masjid.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.