Sukses

Wapres Ma'ruf: Cara Mencuci Tangan Hadapi Pandemi Sudah Ada Sejak Zaman Nabi

Menurut dia, sejak dahulu pandemi bukanlah hal baru dan telah diajarkan bagaimana cara menanganinya.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bercerita soal kisah pandemi dari zaman nabi. Menurut dia, sejak dahulu pandemi bukanlah hal baru dan telah diajarkan bagaimana cara menanganinya.

"Jika kamu mendengar ada suatu wabah di suatu tempat, kamu jangan masuk ke tempat itu'. kalau mereka yang berada di tempat pandemi jangan keluar supaya tidak terjadi penularan," kata Ma'ruf saat diajak berbincang bersama Satgas Covid-19 melalui daring, Jumat (16/10/2020)

Ma'ruf menyebut, ada seorang khalifah bernama Sayidina Umar, hendak masuk ke negara Syam (Suriah). Kala itu, Umar menghentikan langkahnya karena mendapat informasi tentang adanya wabah di pusat kota tersebut, dan memilih menjauhinya.

"Informasi di pusat kota terjadi wabah tha'un, terjadilah diskusi panjang, ada yg hendaki balik lagi, ada hendaki terus saja. tapi Sayidina Umar tahu ada hadistnya soal wabah, maka ia memilih pulang," jelas Ma'ruf.

Kisah zaman nabi dengan pandemi covid-19 saat ini, dinilai Ma'ruf sangat berkorelasi. Menurut dia, ada penjelasan ada di kitab yang disebutkan caranya melakukan mengisolasi dan juga mencuci tangan.

"Kitab Badzlul Maun Fi Fadhli Tha'un yang dikarang Al Asqolani, ketika terjadi wabah itu pentingnya mencuci tangan, sejak zaman dulu pola itu ada," Ma'ruf Amin menandasi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Kendor

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dia juga meminta agar seluruh masyarakat selalu mengingatkan satu sama lain untuk mencegah adanya penambahan kasus di Indonesia.

"Kita harus istiqomah, tidak boleh kendor. Tidak boleh menyerah. Ini yang penting. Harus terus semangat menegakkan protokol kesehatan. Kita tidak boleh lengah, dan saling memberikan ingat. Sebab seringkali orang ini kan kurang ingat," kata Ma'ruf dalam siaran telekonference dalam kanal youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/10).

Ma'ruf juga meminta agar seluruh satuan tugas untuk selalu mensosialisasikan pencegahan virus Covid-19 secara masif. Yaitu dengan cara memberikan edukasi agar dipatuhi oleh masyarakat.

"Untuk petugas, saya minta supaya dilakukan sosialisasi scara masif, dukasi secara masif, dan kepada para petugas supaya menegakkan disiplin supaya dipatuhi dengan pendekatan-pendekatan yang baik tentunya," ungkap Ma'ruf.

Tidak hanya itu, dia juga meminta kepada pemerintah daerah agar menjaga agar tidak terjadi kasus baru. Khususnya dalam klaster keluarga.

"Memang kita harus bekerja sama dan semangat terus," kata Ma'ruf.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.