Sukses

Sandiaga: Ayo Hindari Praktek Ribawi yang Menjerumuskan di Masa Pandemi

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mendorong Fintech Syariah agar membantu para pelaku usaha UMKM sehingga mereka terhindar dari pinjaman online yang abal-abal dan ribawi tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno menyatakan, saat ini banyak pinjaman online abal-abal yang menawarkan bantuan kepada masyarakat. Namun bukan bantuan, mereka justru menyulitkan masyarakat terutama para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) di tengah pandemi.

"Mereka membebani UMKM yang minim pengetahuan keuangannya dengan pinjaman yang ribawi dan bungannya sangat tinggi. Sangat berbahaya, saya melihat jeratan mereka di tengah kesulitan malah menjerumuskan. Ayo kita hindari dari praktek praktek ribawi,” ajak Sandiaga saat menjadi pembicara dalam webinar yang digelar AFSI (Asosiasi Fintech Syariah Indonesia) yang diterima Jumat (25/9/2020).

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mendorong Fintech Syariah agar membantu para pelaku usaha UMKM sehingga mereka terhindar dari pinjaman online yang abal-abal dan ribawi tersebut.

"Fintech syariah diharap dapat membawa berkah serta manfaat untuk teman-teman UMKM. Selain agar terhindar dari pinjaman online yang abal-abal, yang membebani para UMKM dengan pinjaman riba dan bunganya sangat tinggi," ungkap Sandiaga.

Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendorong agar Fintech Syariah untuk terus melakukan inovasi di era digital ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyesuaian

Kata Sandi perbankan kalau tidak melakukan penyesuaian di era dgital ini maka dia akan tertinggal dan punah. Sandi mencontohkan perbankan, kantor-kantor cabang bank yang dulu banyak digantikan dengan ATM dan kini ATM pun hampir tergantikan dengan apikasi keuangan di handphone.

"Kini ATM trafficnya sebagian besar berpindah ke layar kecil di genggaman kita. Hari ini kita lihat data OJK periode April 2020 bahwa jumlah akumulasi penyaluran pembiayaan Fintech lending tumbuh siginifikan mencapai 106 triliun naik hampir 2 kali lipat year on year," jelasnya.

Sandiaga ingin membuka kerja sama dengan negara negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) yaitu negara negara dengan penduduk muslim besar seperti Pakistan dan India agar bisa menjadi pasar untuk Fintech Syariah Indonesia.

"Kita jadikan Indonesia sebagai basis kesuksesan. Tapi kita jangan berhenti di Indonesia. AFSI harus dorong juga sehingga menjadi global player. Sukses, dunia bahagia, akhirat masuk surga Insya Allah,” ucap Sandi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.