Sukses

Alasan Ayah Editor Metro TV YP Tak Percaya Anaknya Bunuh Diri

Sebelumnya, polisi menyatakan YP meninggal dunia akibat bunuh diri.

Liputan6.com, Jakarta Orangtua editor Metro TV, YP, masih tak mempercayai hasil investigasi tim gabungan Polda Metro Jaya terkait kematian anaknya. Polisi menyatakan, YP meninggal dunia akibat bunuh diri.

Ayah YP, Suwandi tak sepakat dengan akhir penyelidikan polisi. Suwandi menuding kepolisian hanya melihat dari barang bukti ketika menyimpulkan penyebab kematian.

Padahal, secara jelas terlihat pakaian yang dikenakan YP masih bersih tak seperti korban bunuh diri.

"Kalau saya lihat di faktanya dari segi TKP jenazah masih bersih itu agak aneh, masa iya orang bunuh diri bajunya bersih. Paling tidak darah melebar ke mana-mana," kata Suwandi saat dihubungi awak media, Senin (27/7/2020).

Suwandi menyebut, bercak darah seharusnya tetap terlihat, meskipun jenazah ditemukan dalam kurun waktu dua atau tiga hari usai meninggal dunia.

"Mau tiga hari, sebulan itu kan (jenazah) telungkup, namanya darah nempel di badan pasti ada bekas-bekasnya di baju, enggak mungkin bajunya itu langsung bersih sendiri," ujar dia.

Suwandi membandingkan dengan pakaian yang terkena keringat. Menurut dia, pasti terlihat berbekas. Apalagi jika cairan yang menempel adalah darah.

"Dari segitu saja orang pakai nalarnya saja sudah enggak masuk akal," ucap dia soal kematian YP.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Analisis Polisi

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat menyampaikan, tidak ada saksi yang melihat YP bunuh diri. Oleh karena itu, penyidik melakukan sejumlah analisis data dan forensik. Hasil temuan di tempat kejadian perkara (TKP), tak ada barang korban yang hilang. Termasuk, lanjut dia, sepeda motor YP.

Sepeda motor Honda Beat korban terparkir rapi lengkap dengan kuncinya. Sepeda motor ini ditemukan oleh saksi, petugas ronda wilayah tersebut.

Tubagus menuturkan, barang-barang yang ditemukan di TKP termasuk pisau telah diperiksa di laboratorium forensik. Hasil lab mengungkap, tak ada sidik jari dan DNA orang lain selain korban. Begitu pula dengan sidik jari dan DNA di pisau yang ditemukan.

Menurut Tubagus, selain DNA dan sidik jari ada bukti-bukti lain yang menguatkan dugaan polisi bahwa pemilik pisau adalah YP. Salah satunya CCTV di Ace Hardware Rempoa. YP tertangkap kamera membeli pisau tersebut. Setelah membeli pisau tersebut, korban langsung menuju kantornya.

Selanjutnya, Tubagus membeberkan hasil analisis autopsi dokter menyatakan tidak ada luka lain, baik lecet maupun benturan benda tumpul, kecuali luka di dada dan leher.

3 dari 3 halaman

Kontak Bantuan

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.