Sukses

Antrean Penumpang KRL Mengular Sampai Luar Stasiun Bekasi

Panjangnya antrean penumpang KRL disebabkan penerapan standar protokol kesehatan oleh pihak stasiun yang dibantu aparat kepolisian dan TNI.

Liputan6.com, Jakarta Ribuan calon penumpang KRL Commuter Line terlihat memadati Stasiun Bekasi, sejak Senin pagi hingga menjelang siang. Hal ini menyebabkan antrean mengular mencapai ratusan meter hingga ke luar stasiun.

Panjangnya antrean penumpang KRL disebabkan penerapan standar protokol kesehatan oleh pihak stasiun yang dibantu aparat kepolisian dan TNI. Para calon penumpang diwajibkan menjaga jarak dan memakai masker, yang diawasi langsung oleh petugas.

Untuk pengecekan suhu tubuh tidak lagi dilakukan manual oleh petugas, tapi dengan memakai sensor. Suhu tubuh calon penumpang yang akan masuk ke dalam stasiun, bisa terlihat di layar yang tersedia.

Dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam untuk para calon penumpang bisa masuk ke dalam peron. Sejumlah penumpang bahkan sempat melayangkan protes akibat lamanya mengantre. Tak sedikit penumpang yang akhirnya telat masuk kantor dikarenakan hal ini.

"Iya sudah telat, kelamaan ngantre. Ini saja sudah sejam lebih ngantre dari tadi," kata Berliana, Senin (20/7/2020).

Meski ada penerapan pembatasan penumpang oleh PT KAI sebesar 50 persen dari kapasitas, namun masih ada yang tak mengindahkan aturan tersebut. Beberapa penumpang nekat berdesakan saat pintu kereta mulai dibuka, sekalipun ada sistem penyekatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Telat Kerja

"Ya resiko lama ngantre ya begini, jadi berebut masuk karena sudah pada telat kerja," keluh Berliana.

Para penumpang mengaku sangat terganggu dengan antrean yang cukup panjang, sehingga harus mengalami keterlambatan masuk kerja. Mereka berharap pihak stasiun mau menambah jam operasional kereta untuk mengurangi penumpukan calon penumpang.

"Maunya supaya ditambah lagi armada atau jam perjalanannya, biar gak ngantri panjang lagi. Kalau begini terus, kita yang dirugikan," ujar Meilani, penumpang Commuter Line lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.