Sukses

2 Warga Depok Terjangkit Corona, Ini Respons Pemkab dan Pemkot Bogor

Langkah kesiapsiagaan antara lain pembentukan tim gerak cepat identifikasi dan pencegahan penyebaran virus Corona di seluruh rumah sakit.

Liputan6.com, Jakarta - Petugas Dinas Kesehatan di Bogor, Jawa Barat, mempersiapkan diri untuk menghadapi virus Corona. Hal ini menyusul adanya dua warga Depok terjangkit virus Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mieke Suwardi mengatakan, pihaknya sudah siaga dan siap berperan aktif dalam mencegah penyebaran infeksi virus Corona di Bogor. Kota Depok merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Bogor, sehingga kesiapan makin ditingkatkan.

"Sebetulnya kami sudah melakukan kesiapsiagaan di seluruh Puskesmas, rumah sakit swasta maupun RSUD sejak virus itu merebak di China, tapi karena ada dua warga Depok terjangkit ya kita lebih siaga lagi," ujar Mieke, Selasa (3/3/2020).

Langkah kesiapsiagaan lainnya adalah pembentukan tim gerak cepat identifikasi dan pencegahan penyebaran virus Corona di seluruh rumah sakit. Selain itu, menyediakan ruang isolasi untuk pasien Covid-19.

"Kami juga memiliki tim khusus apabila ada pasien positif Corona. Tim itu nantinya menyelidiki jejak rekam si pasien lalu mencari orang yang pernah kontak langsung dengan si pasien untuk dilakukan pemeriksaan medis," kata Mieke.

Sementara bagi si pasien sendiri tentu akan ditangani dan dirawat tim dokter khusus di rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah. Pasien akan diisolasi selama 14 hari ke depan di ruangan khusus.

"Kita ambil sampel dan jika hasilnya positif Corona langsung dirujuk ke RSPI lalu diobservasi di sana," terangnya.

Namun demikian, diharapkan penyebaran virus Corona tidak terjadi di Kabupaten Bogor. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan agar tubuh tetap sehat.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya juga sudah mengeluarkan instruksi tentang peningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan Kota Bogor dalam mengantisipasi penularan infeksi virus Corona.

Instruksi tersebut berisi agar Dinas Kesehatan, puskesmas, camat dan lurah lebih gencar melakukan sosialisasi, baik secara langsung kepada warga maupun melalui semua kanal media terkait antisipasi penularan dan pencegahan Covid-19. "Puskesmas agar lebih meningkatkan pemantauan di wilayah dan deteksi dini. Kemudian berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melaporkan hasil pemantauan," kata Bima.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Posko Siaga 24 Jam

Dinas Kesehatan juga diminta untuk melakukan pengecekan ulang ke semua rumah sakit terkait kesiapsiagaannya. Termasuk sarana ruang isolasi tekanan negatif, sarana prasarana alat pelindung diri (APD) lengkap, SDM dan alur standar operasional prosedur.

"Kami juga meminta kepada semua rumah sakit di Kota Bogor untuk siap menghadapi kemungkinan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor. Tingkatkan kesiapsiagaan dengan melengkapi APD dan ruang isolasi, sesuai aturan dari Kemenkes," terangnya.

Ia juga minta Dinas Kesehatan segera membentuk Posko siaga 24 jam untuk menerima laporan apabila ada pasien yang terindikasi Covid-19.

Untuk warga, kata Bima, agar menghindari kontak langsung dengan orang yang baru pulang dari daerah atau negara terjangkit wabah Covid-19 dalam rentang waktu 28 hari sejak kedatangannya di Indonesia.

"Hindari bepergian ke daerah atau negara yang dinyatakan terpapar corona. Biasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai gaya hidup untuk mencegah penyebaran penyakit menular," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.