Sukses

Pimpinan Komisi VI Sarankan Ahok Ditempatkan di Garuda

Menurut Martin, Ahok selain politisi juga merupakan pengusaha yang memiliki kompetensi yang sangat baik.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi VI DPR RI yang membidangi industri, investasi, dan persaingan usaha menyambut baik rencana Menteri BUMN Erick Thohir menggandeng mantan Gubernur DKI Jakarra Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai salah satu pimpinan BUMN.

Wakil Ketua Komisi VI Martin Manurung menyarankan, agar Ahok ditempatkan di BUMN kinerjanya belum baik.

“Ditempatkan terutama untuk BUMN yang 'flag carrier' tapi kinerjanya masih belum memuaskan seperti Garuda,” kata Martin saat dikonfirmasi, Rabu (13/11/2019).

Menurut Martin, Ahok selain politisi juga merupakan pengusaha yang memiliki kompetensi yang sangat baik. “Skill Pak Ahok cukup baik untuk peningkatan kinerja BUMN,” ucapnya.

Sebelumnya, Ahok mendatangi Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pagi tadi untuk menemui Menteri BUMN Erick Thohir.

Ahok mengatakan bahwa ia diminta Erick untuk memimpin salah satu BUMN.

"Intinya kita bicara soal BUMN dan saya mau dilibatkan menjadi salah satu (pejabat) BUMN. Gitu aja. Jabatannya apa BUMN mana saya nggak tahu, mesti tanya ke pak menteri. Itu aja sih," ucap Ahok di Kementerian BUMN.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siap Duduki Posisi di BUMN

Datang berkemeja batik cokelat gelap, Ahok mengaku ditawari untuk menduduki posisi di salah satu BUMN. Dirinya mengaku siap akan hal itu.

"Kalau buat negara, ya, saya mau. Apa saja untuk negara, saya mau," ujarnya singkat saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (13/11/2019).

Meski demikian, Ahok sendiri belum tahu akan ditunjuk menjabat apa dan BUMN mana.

Perihal penetapan dirinya masuk BUMN, Ahok menyatakan kemungkinan hal itu dilakukan Desember mendatang.

"Untuk itu (waktu), saya nggak tahu, mungkin Desember. Nanti tanya pak Menteri, ya," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.