Sukses

Pengakuan Pelajar Ikut Demo di DPR: Turun Jalan Karena Pesan Whatsapp

Siswa dari sekolah lainnya, tetapi masih berasal dari Depok mengaku sudah sempat sekolah dan mendapatkan izin dari sekolah untuk demo.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan pelajar berunjuk rasa di Kompleks Gedung DPR menolak pengesahan RUU KUHP.

Salah satu pelajar asal Depok yang enggan disebut namanya menyatakan, sudah stand by di Stasiun Palmerah untuk ikut unjuk rasa dari pukul 10.00 WIB. Dia mengaku tidak izin pihak sekolah ataupun orangtua untuk demo.

Siswa berjaket biru dongker dan sedang berdiri bersama teman-temannya di jembatan penyeberangan orang (JPO) Stasiun Palmerah ini hanya menyaksikan sejumlah pelajar lainnya aksi.

"Enggak nanti, kan tadi udah," kata dia kepada Merdeka.com, Jakarta Rabu (25/9/2019).

Siswa dari sekolah lainnya, tetapi masih berasal dari Depok mengaku sudah sempat sekolah dan mendapatkan izin dari sekolah untuk demo. Namun, itu pihak sekolah, sempat menanyai tujuan mereka sebelum turun ke jalan demo.

"Jadi dikumpulin dulu sama kepala sekolah, ditanya tau enggak demonya soal apa, nah kalo tau baru diizinin," ungkapnya.

Dia mengaku awalnya di sekolah kumpul 50 orang. Namun yang diperbolehkan pergi hanya lima orang saja.

"Ini dari sekolah yang boleh pergi cuman lima orang doang," ucapnya.

Dua siswa ini mengaku siswa mendapat pesan dari grup-grup Whatsapp untuk segera turun ke jalan menolak RUU KUHP. Mereka juga menilai RUU KUHP aneh karena mengatur soal denda pengemis dan hewan yang masuk pekarangan warga.

Sedangkan dua orang pelajar perempuan yang ikut demo yang ditemui berasal dari SMAN 4 Bogor mengaku memang sengaja ikut demo setelah selesai mengikuti ujian harian di sekolah.

Dia ikut demo karena merasa 'gerah' dengan pasal-pasal soal pengemis dan hewan masuk pekarangan warga di RUU KUHP.

"Lagi aneh bangetnya RKUHP, masa pengemis suruh bayar denda," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cium Tangan Petugas

Kericuhan di pintu belakang Gedung DPR terhenti karena waktu maghrib tiba. Saat terhenti, sejumlah pelajar berbondong bondong mendatangi petugas Brimob yang berjaga. Mereka menyalami dan menciumi tangan petugas.

"Semangat ya pak," kata Aldi (16), di lokasi, Rabu (25/9/2019).

Aldi mengaku sejak tadi siang di Stasiun Palmerah. Dia datang bersama puluhan temannya dari salah satu sekolah di Ciledug, Tangerang. Ia mengaku menggunakan motor untuk datang ke lokasi.

Pantauan merdeka.com, tak canggung mereka melakukan foto bersama dengan petugas kepolisian.

"Pak jangan keras-keras yah," cetus seorang pelajar.

 

Reporter: Sania Mashabi, Ronald

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini