Sukses

Tiang Tol BORR Roboh, Kontraktor Rugi Rp 1 Miliar

Nilai Rp 1 miliar tersebut, lanjut Hendro, belum termasuk biaya lain yang harus ditanggung pihak kontraktor diantaranya dampak sosial dan lalu lintas.

Liputan6.com, Bogor - Kepala tiang tol Bogor Outer Ring Road (BORR) ambruk akibat kesalahan ukuran scaffolding yang terpasang untuk menyangga cetakan. Ambruknya kepala tiang elevated ini diperkirakan menelan kerugian hingga Rp 1 miliar.

"Kerugian secara materil Rp 1 miliar," kata Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmojo, Selasa (16/7/2019).

Nilai Rp 1 miliar tersebut, lanjut Hendro, belum termasuk biaya lain yang harus ditanggung pihak kontraktor diantaranya dampak sosial dan lalu lintas.

"Dampak sosial salah satunya memberi kompensasi kepada rumah makan. Dampak kejadian itu tidak bisa jualan. Semua kerugian yang ganti kontraktor ya," ujar Hendro.

Saat ini, pihak kontraktor tengah menghancurkan kepala tiang yang beberapa bagiannya telah roboh beberapa waktu lalu dan menggantinya dengan konstruksi baru.

"Pembongkaran sampai terbangun lagi tiang ditargetkan selesai Jumat depan," ucap Hendro.

Setelah selesai, pengerjaan fisik infrastruktur elevated Tol BORR seksi 3A sepanjang 2,85 kilometer akan kembali dilanjutkan dan menormalkan lalu lintas di ruas Jalan Bogor-Parung, yang saat ini masih diberlakukan buka tutup jalur.

"Rekomendasi dari KKTJ sudah bisa dimulai Rabu, tapi kita minta semua hari Jumat saja karena kita fokus perbaiki konstruksi di titik yang roboh itu. Kalau lalu lintas dinormalkan sementara perbaikan masih berjalan takut terjadi apa-apa dengan pengendara," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beri Saksi

Hendro Atmojo telah memberikan sanksi kepada PT PP, selaku kontraktor proyek elevated tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi 3A. Sanksi yang diberikan salah satunya mencopot pihak yang bertanggung jawab di lapangan.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta perusahaan jasa konstruksi tersebut mengganti para kerja proyek yang dinilai belum memiliki pengalaman cukup dibidang konstruksi jalan, jembatan dan terowongan.

"Saya minta yang lebih pengalaman, lebih cakap, sudah berpengalaman mengerjakan jembatan dan terowongan," ujar Hendro.

Dari hasil investigasi Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKTJ) insiden ambruknya bekisting pier head di Pier 10 Jalan Soleh Iskandar, Kota Bogor terjadi disebabkan kelalaian manusia.

Kesalahan yang dilakukan pihak kepala proyek dan konsultan yaitu kurangnya pengawasan dan pengerjaan fisik infrastruktur elevated tidak menggunakan peralatan yang tidak memenuhi syarat.

Sementara itu, pengerjaan fisik infrastruktur elevated Tol BORR masih dihentikan pasca-ambruknya bekisting pier head di Pier 10 pada Rabu 10 Juli 2019 pagi.

Direncanakan, proyek tersebut akan dilanjutkan pada Jumat 19 Juli 2019 mendatang. Saat ini pihak kontraktor masih fokus membongkar pier head yang roboh.

"Rekomendasi dari KKTJ sudah bisa dimulai besok, tapi kita minta semua hari Jumat saja karena kita fokus dulu bongkar pier head dan dibangun kembali sampai selesai," kata Hendro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.