Sukses

Sandiaga Jenguk Keluarga Petugas KPPS yang Meninggal di Surabaya

Sandiaga menemui keluarga Nur Aidah Hayati yang meninggal usai bertugas menyelenggarakan Pemilu 2019 di Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno mengunjungi rumah duka salah satu petugas KPPS bernama Nur Aidah Hayati yang meninggal pasca Pemilu 2019 di Jalan Ngagel Jaya Utara 2, Nomor 22, Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (15/5/2019).

Sandi bertemu langsung dengan suami almarhumah, Khoirul Jaelani. Secara pribadi dan mewakili Prabowo Subianto, Sandiaga menyampaikan duka cita atas kematian Nur Aidah.

Sandi tak memberikan sesuatu kepada keluarga besar Ketua KPPS di Ngagel itu, melainkan hanya rangkaian doa yang diharapkannya dapat menguatkan pihak keluarga yang ditinggalkan.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun, kita baru saja bertakziah di kediaman Bapak Khoirul Jaelani. Kami ingin menyampaikan bela sungkawa dari Pak Prabowo dan seluruh tim," ujar Sandi usai melayat.

Sandiaga menyatakan bahwa Nur Aidah merupakan salah satu pejuang demokrasi yang gugur saat menjalankan tugas Pemilu 2019.

"Almarhumah Ibu Khoirul sudah menjadi pejuang demokrasi, wafat tanggal 20 April. Tentunya kita semua berdoa, Insya Allah Bu Khoirul, Nur Aidah Hayati husnul khotimah," tambahnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harapan Sandiaga

Kematian Nur Aidah diharapkan Sandi menjadi kabar duka terakhir dari buruknya penyelenggaraan Pemilu 2019. Eks Wagub DKI itu meminta pemerintah dapat memperhatikan aspek kesehatan seluruh petugas penyelenggara, pengawas, dan pengamanan Pemilu 2019.

"Kita percaya insyaallah penyelenggaraan pemilu lebih baik lagi. Tentunya aspek kesehatan lebih diperhatikan. Tentunya kita tidak ingin bertambahnya jumlah yang wafat yang masih dirawat sekarang," ucap Sandi.

"Ini adalah musibah, lebih dari 600, kita pastikan penyelenggaraan pemilu lebih baik ke depan sehingga bisa dihindarkan," tambahnya.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.