Sukses

Ledakan Granat di Kaleng Susu, 2 Anak Meninggal Dunia

Kejadian bermula saat Mubarok, Doni, dan Khoirul bermain kaleng susu berisi granat aktif dengan cara dipukul-pukul dengan menggunakan batu hingga akhirnya meledak mengenai tubuh mereka.

Liputan6.com, Bogor - Muhammad Doni (10), korban ledakan granat di Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat akhirnya meninggal dunia.

Warga Kampung Wangun Jaya RT 02/06, Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor ini menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (14/2/2019) sekitar pukul 21.00 WIB.

"Korban atas nama Doni meninggal saat menjalani perawatan intensif di RSUD Leuwiliang," kata Kapolsek Cibungbulang Kompol Agus Suyandi saat dihubungi, Jumat (15/2/2019).

Saat ledakan granat terjadi, Doni mengalami luka di seputar kaki, tangan, dan dada. Sementara Muhammad Ibnu Mubarok (11) temannya, meninggal di lokasi kejadian pada Kamis siang. Mubarok mengalami luka parah di kepala, tangan, dan kaki.

Sedangkan satu anak lainnya atas nama Khoirul Islami (10) masih dirawat menjalani perawatan di RSUD Leuwiliang lantaran mengalami luka di kedua kakinya.

"Korban ada tiga orang, jadi yang meninggal 2 orang, satu lainnya menjalani perawatan," ujar Agus. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Granat di Kaleng Susu

Kejadian bermula saat Mubarok, Doni, dan Khoirul bermain kaleng susu berisi granat aktif dengan cara dipukul-pukul dengan menggunakan batu hingga akhirnya meledak mengenai tubuh mereka.

"Kaleng susu berisi granat itu dapat nemu pada hari Minggu tanggal 10 kemarin, kemudian oleh Mubarok dibawa pulang ke rumah," terang Agus.

Pada Selasa (12/2/2019), kaleng susu berisi granat tersebut dibuang oleh ibu korban, Siti Nurhasanah, ke kebun dekat rumah korban.

"Kamis kemarin sekitar pukul 14.00 WIB, korban mengambil kembali kaleng susu yang sempat dibuang oleh ibunya itu. Kemudian oleh ketiganya dipukul-pukul pake batu lalu meledak," ungkap Agus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.