Sukses

Diperkirakan Banyak Korban Tsunami Selat Sunda, Wilayah Sumur Sulit Dijangkau

Banyaknya korban yang berjatuhan dikarenakan bibir pantai dengan pemukiman warga yang jaraknya hanya 40 hingga 50 meter.

Liputan6.com, Jakarta - Petugas terus berupaya menyelamatkan para korban tsunami Selat Sunda yang terjadi di Banten pada Sabtu 22 Desember 2018. Salah satu wilayah yang sulit dijangkau dan diakses adalah Kecamatan Sumur, Pandeglang.

Pantauan merdeka.com, kecamatan tersebut hingga kini masih banyak puing-puing bangunan usai diterjang air laut. Diduga, banyak korban di kecamatan tersebut.

Selain puing-puing, akses untuk ke lokasi harus melewati jalan yang berbatuan dan berlumpur. Meskipun demikian, Polri-TNI dan berbagai elemen masyarakat telah melakukan distribusi makanan dan minuman juga pakaian layak pakai.

"Yang paling banyak meninggal di Sumur. Yang meninggal kira-kira hampir 8.000 orang harus kita tolong," kata Bupati Pandeglang Irna Narulita di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa 25 Desember 2018 kemarin.

Banyaknya korban yang berjatuhan dikarenakan bibir pantai dengan pemukiman warga yang jaraknya hanya 40 hingga 50 meter. Selain itu, saat kejadian banyak warga tengah sibuk berbelanja.

"Kalau waktu kejadian itu ada acara di sini, pasar malam itu banyak yang jadi korban, ada puluhan orang semua kesapu (tsunami Selat Sunda)," kata warga Sumur, Alfin (50).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sulit Dijangkau

Sementara itu Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi Priadinata mengakui, kalau Sumur sangat sulit dijangkau. Namun, saat ini kecamatan tersebut sudah mulai didistribusikan keperluan warga.

"Kegiatan kita pada hari ini akan melakukan kegiatan trauma healing bantuan sembako dan alat kesehatan di Kecamatan Sumur. Hal ini karena Kecamatan Sumur sangat jauh dan alhamdullilah sudah dua hari lalu tim sudah menembus ke daerah Kecamatan Sumur termasuk bapak kapolda, ibu wakapolda berserta rombongan sudah menuju ke sana dan berikan bantuan serta trauma heling di sana. Kita juga laksanakan evakuasi jenasah yang ditemukan," katanya.

Dalam hal ini juga, polisi membuka call center kepada masyarakat yang ingin mencari keluarganya masih hilang :

0878-8005-2760, 0852-1167-2708, 0852-1167-2721.

Media Sosial Bidang Humas Polda Banten

Facebook : BIDHUMAS POLDA BANTEN

Instagram :Humaspoldabantemm

Twitter : @bidhumas_banten

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.