Sukses

Korban dan Pelaku Pembunuhan Pria dalam Drum di Bogor Saling Kenal

Komunikasi antara Dufi, korban pembunuhan yang ditemukan dalam drum, dan pembunuhnya sudah cukup sering dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Fakta-fakta kasus pembunuhan terhadap Abdullah Fitri Setiawan alias Dufi (43), yang jasadnya dimasukkan dalam drum plastik mulai terungkap. Rupanya, korban sudah mengenal kedua pelaku, yakni M Nurhadi dan Sari.

"Dari pemeriksaan kedua tersangka M dan S sepasang suami istri, bahwa korban sudah menjalin hubungan interaksi komunikasi dengan para tersangka," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Komunikasi antara Dufi, korban pembunuhan yang ditemukan dalam drum, dan pembunuhnya sudah cukup sering dilakukan. Bahkan di hari nahas itu, Dufi telah membuat janji pergi ke rumah kontrakan pelaku di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

"Di rumah itu, tersangka ada niat (membunuh) karena korban membawa barang-barang ada laptop, handphone, dan dipersepsikan tersangka, korban adalah orang berada karena membawa barang berharga, bawa mobil. Akhirnya langsung dihajar pakai benda tajam," beber Dedi.

Untuk sementara, polisi menduga, pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan dalam drum tersebut dilatarbelakangi faktor ekonomi. Pelaku ingin menguasai harta korban dengan cara menghilangkan nyawanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelaku Tak Punya Catatan Kriminal

Sejauh ini polisi belum menemukan jejak kriminal pasangan suami istri tersebut. Meski begitu, keduanya bisa saja dijerat pasal pembunuhan berencana karena telah menyiapkan senjata tajam untuk menghabisi nyawa korban.

"Belum ada catatan kepolisian. Mereka itu niatnya setelah korban dianggap sebagai orang berada. Komunikasi dengan istri bahwa korban bawa laptop, mobil, niatnya tersangka itu ingin menguasai harta yang dimiliki," ucap Dedi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.