Sukses

PSI: Nostalgia Era Soeharto, Sama Saja Kembali ke Rezim KKN

PSI menilai rezim Orde Baru justru menjadi bgian dari sejrah kelam Indonesia karena maraknya kasus korupsi dan nepotisme.

Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menanggapi rencana Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Titiek Soherto yang terus mengungkit zaman Orde Baru dan menyebut keberhasilan Orde Baru Soeharto akan kembali tercapai jika Prabowo Subianto terpilih menjadi presiden.

Menurut Guntur, upaya mengembalikan rezim orde baru sangat berbahaya bagi demokrasi Indonesia. "Itu bahaya, bahaya banget,” kata Guntur di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018).

Eks aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) itu menilai rezim Orde Baru justru menjadi bagian dari sejarah kelam Indonesia, karena maraknya kasus korupsi dan nepotisme.  

"Pemerintah Soeharto jelas sekali dijatuhkan masyatakat, mahasiswa karena KKN korupsi kolusi dan nepotisme ya berarti Titiek ingin mengembalikan KKN,” kata Guntur. 

Tokoh muda NU itu menyebut, adanya rencana mengembalikan rezim orde baru oleh Partai Berkarya atau pendukung Prabowo-Sandiaga berarti sama saja ingin mengembalikan pemerintahan KKN.

"Jadi Kalau mau mengembalikan Era Orde baru berarti ingin mengembalikan era KKN,” Guntur Romli menandaskan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Foto Soeharto di Kampanye

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso akan menjadikan Presiden Kedua RI Soeharto sebagai ikon Partai Berkarya pada kampanye Pemilu 2019. Itu akan dilakukan apabila tidak dilarang undang-undang.

"Jika tidak dilarang maka Partai Berkarya akan gunakan foto Pak Harto," kata Priyo, Minggu 30 September 2018.

Priyo menjelaskan, foto Soeharto bakal dipasang di spanduk, baliho, videotron, dan billboard di seluruh Indonesia.

Rencana itu digalakan setelah melihat hasil survei baik secara tertutup maupun terbuka. Responden meletakkan Soeharto di posisi teratas dengan mode kepemimpinan gemilang, dibandingkan presiden lainnya.

"Kami bangga, tak mau menutup diri, memang Pak Harto simbol pemimpin nasional yang dihormati, sama seperti kepimpinan Bung Karno juga. Bung Karno dan Pak Harto putra terbaik yang dilahirkan di bangsa ini. Hak kami menggunakan simbolik Pak Harto," ucap dia.

"Foto beliau akan kami tebarkan di berbagai lini," dia menambahkan.

Priyo juga akan menggunakan ikon Soeharto dalam mengkampanyekan calon presiden presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Kami tak ragu-ragu gunakan, termasuk dengan Prabowo. Berkarya akan gunakan, agar komunitas pecinta pak harto memilih Prabowo-Sandiaga," tandas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.