Sukses

RS Polri: Korban Tewas Sekeluarga di Bekasi Akibat Luka Senjata Tajam

Setelah dilakukan autopsi selama kurang lebih lima jam. Keempat jenazah tersebut langsung dipulangkan kepada pihak keluarga korban.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Instalasi Forensik Polri Kombes Pol Edi Purnomo mengatakan, pihaknya sudah selesai mengautopsi empat jenazah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat. Hasil dari autopsi menunjukkan korban terkena senjata tajam.

"Hasil pemeriksaan ini sudah (pembunuhan) iya lah, senjata tajam. Ada banyak luka, ada (pakai) benda tumpul juga," kata Edi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (13/11).

Namun, pihaknya akan mendiskusikan lagi kepada para penyidik yang menangani kasus ini. Karena memang banyak luka sayatan terhadap korban. Tapi, Edi tak bisa menjelaskan secara rinci di bagian mana saja korban terdapat luka sayatan.

"Lukanya didiskusikan lagi, lukanya berapa dalam, posisinya bagaimana, siapa yang kena duluan, itu nanti belakangan. Semuanya ada (terkena benda tumpul sama tajam)," ujarnya.

"Kalau buat paling banyak di bagian mana susah. Karena susah kalau ngomong kebanyakan. Ya pokoknya serangannya banyak. Bisa dipastikan begitu (pelaku lebih dari satu)," tambah Edi.

Setelah dilakukan autopsi selama kurang lebih lima jam, keempat jenazah korban pembunuhan tersebut langsung dipulangkan kepada pihak keluarg.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proses Pemulangan ke Keluarga

"Sudah, lagi proses. Kan itu nonmuslim masih diembangi atau apa gitu. Tadi ya sekitar jam 11.00 WIB dateng selesai Jam 16.00 WIB," ucap Edi.

Selain itu, ia juga tak bisa memastikan siapa yang pertama kali dibunuh oleh pelaku. Karena memang pihaknya masih akan melakukan tahap kedua yakni diskusi dengan para penyidik.

"Tinggal diskusi nanti, tentukan kalau tumpul jenisnya apa kalau sajam jenisnya apa. Tapi kalau buat nentuin siapa yang dibunuh duluan ya belum lah, masih akan diperiksa lagi," pungkas Edi.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.