Sukses

7 Orang Ditetapkan Tersangka Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan

Sejak awal 2018 hingga Oktober, sebanyak 7 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kebakaran hutan dan lahan.

Palembang - Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel terus melakukan penegakan hukum terhadap pembakar hutan dan lahan. Sejak awal 2018 hingga Oktober, sebanyak 7 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

"Tujuh tersangka ini, di antaranya dua orang dari korporasi atau perusahaan, dan sisanya warga atau pemilik lahan," kata Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain Adinegara, Palembang, Minggu (7/10/2018).

Menurut dia, 7 orang ini tersandung kasus kebakaran hutan dan lahandi Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, Ogan Ilir (OI) dan juga Palembang.

Berdasarkan dari keterangan para tersangka, mereka melakukan pembakaran karena saat ini Sumatera Selatan telah memasuki akhir musim kemarau. Mereka ingin, memasuki musim hujan, sudah dapat melakukan penanaman.

"Kami akan terus monitor sebagai langkah antisipasi terjadinya Karhutla," ujar Zulkarnain.

Selain melakukan monitoring, pihaknya bersama seluruh steakholder lain juga ikut dalam upaya pemadaman. Mengingat, kepolisian masuk dalam satgas darat dan satgas penegakan hukum.

Dia menginstruksikan seluruh jajarannya untuk memberikan garis polisi terhadap lahan yang terbakar. Selain itu, ia memerintahkan anak buahnya untuk mencari setiap pemilik lahan yang lahannya terbakar.

"Dengan penekanan ini diharapkan memberikan efek jera kepada pembakar hutan. Karena, perilaku pembakaran hutan dan lahan itu dilarang berdasarkan UU," ucap Zulkarnain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hotspot Meningkat

Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah menambahkan, saat ini kondisi cuaca di Sumsel memang sedang kemarau, sehingga titik hotspot pun terus mengalami peningkatan terutama di beberapa daerah seperti di Ogan Komering Ilur (OKI), Ogan Ilir (OI), dan Banyuasin.

Kondisi ini diperkirakan terus terjadi hingga akhir November mendatang. Meskipun begitu, pihaknya akan terus berupaya agar dapat mencegah dan mengantisipasi terjadinya karhutla di Sumsel.

"Saat ini ada enam helikopter yang dikerahkan untuk melakukan waterboombing dan dibantu juga seluruh pihak melalui satgas udara. Kami berharap semua pihak juga ikut menjaga wilayahnya masing-masing agar tidak terbakar," kata Iriansyah.

 

Ikuti berita Jawapos lainnya di sini

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.