Sukses

2 Warga Melahirkan Saat Gempa 7 SR Guncang Lombok

Dua bayi lahir secara normal di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB) pada saat gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR).

Liputan6.com, Jakarta - Dua bayi lahir secara normal di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Nusa Tenggara Barat (NTB) pada saat gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang pulau Lombok dan Sumbawa, Minggu 5 Agustus 2018 malam.

"Alhamdulillah bayi saya lahir dengan selamat dan sehat," kata Aryana, ibu dari salah satu bayi yang ditemui di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUP NTB, Senin (6/8/2018).

Satu orang bayi lainnya berada dalam pangkuan ibunya. Ibu dan bayi yang berada di sebelah Aryana, tersebut sedang sibuk bersama keluarganya sehingga tidak bisa diganggu wartawan.

Aryana mengaku sempat akan dibawa dari tempat tinggalnya ke Rumah Sakit Awet Muda di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Namun kondisi bangunan sudah hancur karena gempa.

"Akhirnya saya dirujuk ke RSUP NTB. Saat tiba di rumah sakit situasi masih panik. Pasien banyak dirawat diparkiran. Termasuk ibu yang sudah melahirkan di samping saya. Alhamdulilah kami berdua melahirkan dengan selamat," ujar perempuan asal Desa Gerimak Indah, Lombok Barat, ini, seperti dilansir Antara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Tsunami

Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR, mengejutkan warga lima kabupaten di pulau Lombok, sehingga menyebabkan gelombang pengungsian warga Kota Mataram karena adanya informasi akan terjadi tsunami. Pusat gempa terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi telah berakhir pukul 21.25 WITA. Data BNPB, hingga Senin (6/8) sekitar pukul 02.30 WIB, tercatat 82 orang meninggal dunia akibat gempa dan ratusan orang luka-luka serta ribuan rumah mengalami kerusakan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.