Sukses

Kahar Muzakir Siap Diperiksa KPK Terkait Kasus Bakamla

Nama Kahar sempat disebut oleh politikus Golkar, Yorrys Raweyai saat dperiksa KPK terkait kasus Bakamla.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi III DPR Kahar Muzakir membantah terlibat kasus dugaan suap pengadaan satelit monitor di Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang menjerat mantan anggota DPR, Fayakhun Andriadi. Nama Kahar sempat disebut oleh politikus Golkar, Yorrys Raweyai.

"Lah, orang saya tidak ada sangkut-pautnya. Kan Fayakhun tidak pernah sebut-sebut (nama saya). Yang disebut terima duit kan Yorrys," kata Kahar Muzakir di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (22/5/2018).

Kahar yang saat itu menjabat Ketua Badan Anggaran (Banggar) mengklaim tidak mengetahui proses pembahasan anggaran di Bakamla. Menurut dia, tugas Ketua Banggar hanya mengesahkan.

"Banggar itu cuma sinkronisasi, kalau orang kementerian atau lembaga sudah mutusin, ternyata disampaikan Banggar, dijumlahin itu jumlahnya lebih dari kemampuan untuk membelanjainya. Setelah ditambah defisit segala macam tetap tidak bisa dikembalikan lagi itu dibicarakan ulang, itu kerjanya Banggar," jelasnya.

Kendati begitu, Kahar menegaskan dirinya siap diperiksa penyidik KPK sebagai saksi untuk tersangka Fayakhun dalam kasus dugaan suap di Bakamla. Namun, hingga kini dia mengatakan belum menerima panggilan dari KPK.

"Terserah KPK, iya datang aja dong," ucap Kahar Muzakir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disebut Yorrys

Sebelumnya, nama Kahar Muzakir sendiri mencuat setelah politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai diperiksa sebagai saksi untuk Fayakhun Andriadi.

Yorrys menyebut bahwa Kahar yang saat proyek tersebut bergulir menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR sekaligus Ketua Banggar mengetahui mekanisme penganggaran proyek tersebut.

Yorrys pun menyebut nama koleganya yang lain yakni Bendm Partai Golkar Robert J Kardinal, yang sempat menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar. Menurutnya, Ketua Fraksi, Bendahara Umum sampai ke banggar mengetahui soal penganggaran hingga terjadinya suap.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.