Sukses

Detik-Detik Bom Meledak di Gereja Pantekosta Surabaya

Saat itu, proses ibadah akan berakhir sekitar 5 menit. Tiba-tiba ia mendengar suara ledakan bom yang sangat kencang.

Liputan6.com, Surabaya - Ledakan bom di Gereja Pantekosta di Surabaya, Jawa Timur dirasakan dahsyat. Anton, salah satu jemaat mengaku dirinya berada di gereja saat bom itu meledak.

Saat itu, proses ibadah akan berakhir sekitar 5 menit. Tiba-tiba ia mendengar suara ledakan bom yang sangat kencang.

"Kencang sekali ledakannya dan anginnya juga kencang. Saya lihat juga ada api besar sekali. Karena ledakan itu kaca-kaca di gereja pecah dan melukai para jemaat. Saat itu ada sekitar ratusan jemaat di dalam gereja lantai bawah," kata Anton saat ditemui suarasurabaya.net, Minggu (13/5/2018).

Akibat kejadian itu, kata Anton, dua keponakannya dan satu cucunya yang masih berusia 7 tahun, menjadi korban. Dia mengalami luka-luka akibat ledakan bom Surabaya.

Anton mengatakan bahwa keponakannya yang menjadi korban itu, sempat bercerita mengenai kronologi yang dilihatnya. Ia mengatakan, keponakannya sempat melihat sebuah mobil yang masuk ke dalam gereja. Seketika, ledakan bom Surabaya itu terjadi.

"Keponakan saya lihat, ada mobil yang tiba-tiba masuk ke dalam gereja. Padahal, segala kendaraan tidak boleh masuk, harus parkir di luar. Tetapi kendaraan mobil itu memaksa masuk, yang kebetulan saat itu gerbang gereja posisinya terbuka. Saat mobil masuk, tiba-tiba ledakan itu terjadi," terangnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ledakan Bakar Area Depan Gereja

Ledakan itu mengakibatkan api yang cukup besar, dan membakar area depan gereja dan puluhan motor yang terparkir.

Saat kejadian, kata Anton, para jemaat keluar melalui pintu samping gereja. Pintu keluar itu mengarah ke Jalan Bromo. Anton juga membenarkan bahwa ledakan terjadi dua kali dengan selang waktu sekitar 20 menit.

Selain itu, ledakan kencang juga berimbas pada bangunan di sekitar gereja. Beberapa kaca bangunan pecah.

"Saat ini keponakan saya dirawat di RKZ. Luka-luka cukup parah. Ini bekas darahnya ada di baju saya. Apalagi cucu saya yang tujuh tahun itu, hidungnya berdarah," pungkasnya.

 

Baca berita menarik dari Suarasurabaya.net lain di sini.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.