Sukses

Jokowi Minta Atlet Persiapkan Diri Jelang Asian Games

Jokowi mengatakan perlu cek dan kontrol kesiapan venue dan persiapan para atlet untuk mencapai prestasi yang diharapkan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi berharap kegiatan Asian Games 2018 di Indonesia tidak hanya sukses di persiapan tetapi juga di pelaksanaan dan prestasi.

Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, menyebutkan Asian Games 2018 merupakan kesempatan emas sekaligus momentum terbaik untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia.

Tahun 2018 ini, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah bagi ajang kompetisi olahraga tertinggi di Asia yang secara resmi akan dibuka pada 18 Agustus 2018.

Dengan mempertandingkan 40 cabang olahraga yang akan diikuti para atlet dari 45 negara peserta, dapat dipastikan bahwa semua mata akan tertuju kepada Indonesia selama penyelenggaraan berlangsung.

Maka, bukan hal yang berlebihan bila Presiden Jokowi memberi perhatian ekstra bagi persiapan Asian Games edisi ke-18 ini. Bahkan, dirinya turun tangan langsung untuk ikut mempromosikan Asian Games melalui berbagai penampilan dan kunjungannya akhir-akhir ini.

Di sela-sela aktivitasnya menemui para atlet Pelatnas berkuda di Arthayasa Stable, Kota Depok, Jokowi memberikan keterangan melalui wawancara Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden bersama Richard Sambera, mantan perenang putra andalan Indonesia.

Menurut Jokowi semua perlu dikontrol karena event akbar Asian Games 2018 perlu persiapan. Karena itu perlu cek dan kontrol kesiapan venue dan persiapan para atlet untuk mencapai prestasi yang diharapkan.

"Saya ingin melihat lapangannya seperti sekarang ini kita lihat, latihan untuk berkuda di Arthayasa, di Depok. Latihannya terus sehingga kita harapkan nanti kita dapat emas dari sini," ucap Jokowi seperti dilansir dari Antara. 

Presiden mendapatkan informasi, dan setelah dicek di lapangan, 92 persen venue sudah selesai. Kemudian persiapan-persiapan atlet baik di tempat latihan seperti ini, baik di dalam dan luar negeri juga sudah berjalan.

Mengenai jaket Asian Games yang ia kenakan, Jokowi mengatakan tujuannya supaya masyarakat semuanya ingat bahwa 18 Agustus 2018 akan dibuka Asian Games di Jakarta.

Dia mengatakan seluruh masyarakat, dunia usaha, kemudian pemerintah dan pemerintah daerah semuanya harus memberikan dukungan kepada event besar karena menyangkut nama besar Indonesia, menyangkut nama besar bangsa Indonesia.

Ia mencontohkan toko-toko memberikan diskon untuk nanti pada saat Asian Games. Kemudian masyarakat mengadakan lomba-lomba baik di sekolahan, di kampung, atau di kabupaten dan kota masing-masing.

"Saya kira ini akan memberikan dukungan yang besar pada event besar Asian Games 2018, termasuk saya pakai jaket ini," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kelola Venue Untuk Hal Produktif

Mengenai kondisi setelah pelaksanaan Asian Games itu, Presiden berharap venue-venue harus dikelola dengan baik sehingga produktif. Venue-venue sudah dibangun kemudian banyak yang diperbaiki drngan menelan biaya tidak sedikit.

Ia mengatakan venue-venue itu harus produktif, harus dipakai latihan-latihan dalam rangka event-event besar ke depan.

"Kedua, yang berkaitan dengan industri olahraga ini juga harus dihidupkan. Seperti tadi saya mendapat informasi mengenai celana untuk berkuda, kemudian sepatu berkuda, kenapa kita harus impor? Karena sebenarnya kita sendiri bisa buat. Kalau impor harga Rp3-4 juta, kalau dibuat di sini bisa Rp500-600 ribu," katanya.

Menurut Jokowi, pasca-Asian Games, Indonesia harus punya cetak biru untuk dunia olahraga, untuk industri yang mendukung keolahragaan, dan memberikan demam kepada masyarakat agar giat berolahraga dalam rangka memberikan kesehatan kepada masyarakat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.