Sukses

Mimpi Jika Presiden, Rizal Ramli Berencana Tangkap 100 Orang Jahat

Hal itu disampaikan mantan Menko Maritim Rizal Ramli saat mendatangi Balai Kota Jakarta untuk menemui Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menko Maritim Rizal Ramli mendatangi Balai Kota Jakarta untuk menemui Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno. Mereka bertemu untuk membicarakan pencalonan dirinya sebagai Capres 2019 dan masalah ekonomi di Ibu Kota.

Rizal Ramli bercerita, selama ia berkeliling Indonesia, masyarakat yang ditemuinya mengaku hidupnya tidak lebih baik dua tahun belakangan.

"Saya berkeliling Indonesia terus selama 3 bulan terakhir. Indonesia timur, Jawa, Sumatra, sampai Aceh. Saya selalu ajukan dua pertanyaan sederhana. Apakah selama dua tahun terakhir rakyat hidup lebih baik apa ndak? Mereka mayoritas katakan tidak. Kira-kira dalam dua tahun yang akan datang rakyat akan lebih baik atau tidak? Jawabannya tidak," kata Rizal Ramli di Balai Kota Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Menurut dia, karena masyarakat yang ditemuinya pesimistis kehidupan akan lebih baik dua tahun ke depan, dia memutuskan untuk maju sebagai capres pada Pilpres 2019.

"Kalau jawabannya (warga) iya, Pak Jokowi harus diberikan kesempatan sekali lagi. Tapi ternyata jawabannya rata-rata tidak yakin bahwa kehidupannya akan lebih baik 2 tahun lagi, tidak yakin lebih baik 7 tahun lagi. Sehingga itulah kenapa kita perlu bicara dengan Ketua Pemenangan Gerindra,"ujar Rizal.

Rizal Ramli bahkan membeberkan rencananya saat nanti terpilih dan menjabat sebagai Presiden. Hal pertama yang akan dilakukannya adalah menangkap 100 orang paling jahat di Indonesia. Dia akan mengasingkan mereka ke sebuah pulau di Indonesia tengah.

"Hari pertama saya jadi presiden saya akan tangkap 100 orang paling brengsek di Indonesia. Kita buang ke pulau malaria di Indonesia tengah," kata dia.

"Karena saya tak ingin mengikuti Presiden Duterte di Filipinan. Dia (Duterte), yang badung, yang kacau, raja narkoba, ditembak. Itu melanggar hak asasi. Tapi kami kirimkan 100 paling brengsek ke pulau malaria. Seandainya mereka sakit malaria dan meninggal, yang melanggar hak asasi manusia bukan Rizal Ramli tetapi nyamuk malaria," jelas Rizal.

Hari kedua, lanjut dia, akan keluarkan perppu atau kepres supaya parpol seluruhnya dibiayai negara. "Jangan seperti sekarang, yang bikin rusak. Ini yang menghasilkan demokrasi kriminal. Kami ingin ubah," sambung dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Angan-Angan Lain

Rizal berangan-angan mengubah demokrasi di Indonesia yang bergaya Amerika. Dia mengatakan, demokrasi seperti itu tak cocok untuk Indonesia.

"Jadi kita tinggalkan gaya Amerika ini di mana parpol dibiarkan nyari duit sendiri. Orang kaya banyak, bisnis banyak, mereka nyumbang. Kita enggak ada duit parpol nyolong di pemerintahan, ya. Kita ikuti sistem eropa yang berlaku di Inggris, Australia," ucap Rizal.

Sementara itu, Sandiaga juga sempat memperkenalkan Rizal sebagai Capres 2019 usai pertemuan di Kafe Balai Kota sore tadi. "Ini Pak Rizal Ramli dan calon Presiden 2019," kata Sandiaga.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.