Sukses

Nama Presiden RI 2019 Sudah di Lauhul Mahfuz, Anis Matta Jemput Takdir

Tanpa ragu Anis Matta mengenalkan poros baru, Arah Baru Indonesia (ABI), sebagai bekal tandingan untuk menghadapi koalisi besar pada Pilpres 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo dan Prabowo Subianto sudah mengumumkan maju pada Pilpres 2019 mendatang. Lantas apakah dua orang ini kembali mengulangi pertarungan 2014 tanpa lawan yang lain?

Prabowo, saat mengumumkan pencalonannya dalam Rakornas Rabu, 11 April kemarin, mengatakan maju dengan syarat mendapat dukungan dari mitra koalisi, yakni PKS dan PAN. 

Namun, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga saat ini belum meresmikan diri berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilpres mendatang.

PKS sendiri nyatanya telah menyiapkan calon presidennya. Politikus PKS Anis Matta mengungkapkan, ada 9 nama calon presiden yang disiapkan partainya.

Mereka antara lain Ahmad Heryawan (Aher), Hidayat Nur Wahid, Sohibul Imam (Presiden PKS), Iwan Prayatno, Salim Assegaf, Mardani Ali Sera, Al Muzzamil Yusuf, dan "saya salah satunya," ungkap Anis, saat berkunjung ke Garut, Rabu siang 11 April 2018.

Anis safari ke Garut dan daerah Jawa Barat lainnya merupakan bagian dari upaya mensosialisasikan diri sebagai calon presiden.

"Nanti (yang ditunjuk) tergantung pimpinan partai yang bicara, tugas saya hanya mensosialisasikan," ujar mantan Wakil Ketua DPR itu.

Anis Matta mengatakan, proses pemunculan bakal calon presiden saat ini masih berjalan dinamis. Termasuk kemungkinan munculnya poros baru untuk menghadang hegemoni Joko Widodo atau Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Poros Arah Baru Indonesia

Tanpa ragu Anis pun mengenalkan poros baru, Arah Baru Indonesia (ABI), sebagai bekal tandingan untuk menghadapi koalisi besar pada Pilpres 2019.

Tapi di sisi lain, PKS juga masih mempertahankan koalisi dengan Partai Gerindra yang dikomandoi Prabowo Subianto.

"Sebenarnya Presiden 2019 itu sudah ada di Lauhul Mahfuz, kita tinggal menjemput takdir, siapa tahu cocok," ujarnya.

Mantan ketua umum KAMMI ini mengakui, PKS merekommendasikan dirinya sebagai salah satu bakal calon presiden 2019. Karena itu, ia terus bergerilya mensosialisasikan pencalonannya.

"Intinya kerja dulu, walapun unggul (hasil elektabilitas dengan Aher) tapi kecil," kata Anis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.